SALAH satu peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia adalah peristiwa ketika Allah Subhanahu wa Taala berbicara langsung kepada Musa di sebuah gunung.
Peristiwa ini dikisahkan dalam Alquran: “Dan apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika dia melihat api, maka dia berkata kepada keluarganya, ‘Tinggallah kalian, sungguh aku melihat api, mudah-mudahan aku datangkan pada kalian darinya dengan nyala api atau aku mendapatkan atas api petunjuk.’ Maka ketika dia mendatanginya, dia dipanggil, ‘Wahai Musa.’ Sungguh Aku, Aku Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu; sungguh kamu di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku memilih kamu, maka dengarkanlah terhadap apa yang diwahyukan. Sungguh Aku, Aku Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu. Sesungguhnya hari kiamat pasti datang, Aku hampir sembunyikan, untuk dibalas tiap-tiap diri dengan apa yang dia usahakan. Maka janganlah memalingkan kamu darinya orang yang tidak beriman dengannya dan dia mengikuti hawa nafsunya maka kamu akan binasa.” (QS Thaha: 9-16)
BACA JUGA: Doa Menakjubkan Nabi Musa
Dari kisah percakapan Allah Subhanahu wa Taala dengan nabi Musa tersebut, kita bisa mengambil tujuh pelajaran yang amat penting untuk memperkuat keimanan, yakni:
1 Seringlah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala
Ingatlah saat Anda bertemu seseorang yang Anda hormati, kagumi, atau seseorang yang terkenal. Apakah Anda akan melupakannya? Tentu tidak. Namun, Allah Subhanahu wa Taala mengingatkan Musa untuk mendirikan shalat agar dia dapat mengingat Allah. Padahal, Musa baru saja mendengar Allah berbicara secara langsung. Namun Allah tetap memerintahkan Nabi Musa berdoa untuk selalu mengingatNya.
Begitu Allah Subhanahu wa Taala memberikan kesempatan kepada Musa untuk berbicara, Musa tetap mengangkat kedua tangannya. Pertanyaannya, seberapa banyak kita berbicara kepada Allah ketika diberi kesempatan? Apakah kita benar-benar mencoba meluangkan waktu untuk berbicara dengan Tuhan atau hanya sekadarnya?
2 Sembahlah hanya Allah Subhanahu wa Taala
Pertama-tama Allah menyebutkan bahwa tidak ada yang layak disembah kecuali Dia sendiri. Dia kemudian menjelaskan kepada Musa agar shalat untuk mengingat Allah dan kemudian menyebutkan Hari Penghakiman. Inilah yang kita butuhkan untuk masuk surga. Sembahlah hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala, shalatlah, ingatlah akan Allah dan ingatlah akan akhirat, dan Firdaus akan menjadi milik kita. InsyaAllah.
3 Allah Subhanahu wa Taala memberi kita tanda-tanda
Sama seperti Musa diberi tanda api yang menyala, Allah Subhanahu wa Taala memberi kita semua tanda dalam kehidupan ini. Terkadang ayat Alquran yang menyentuh hati kita, atau pengingat yang menembus hati. Kita terkadang mendapatkan pelajaran atau nasihat dari seseorang yang kita temui atau dari sebuah peristiwa kehidupan.
4 Allah Subhanahu wa Taala memilih siapa yang Dia kehendaki
Allah Subhanahu wa Taala memberi tahu Musa bahwa dia dipilih untuk menjadi Nabi Allah, dan dipilih di antara ribuan bayi yang dibunuh Fir’aun yang kemudian diselamatkan. Allah SWT berhak memilih siapa pun yang Dia kehendaki. Dia memilih bahwa saya akan menjadi seorang Muslim sementara banyak yang tidak. Itu semua dari berkah dari Allah Subhanahu wa Taala.
BACA JUGA: Cara Nabi Musa Hadapi Kegalauan
5 Segala sesuatu dalam hidup dapat menjadi pisau bermata dua
Ketika Allah Subhanahu wa Taala meminta nabi Musa untuk melempar tongkatnya, tiba-tiba tongkat kayu itu menjadi ular – sesuatu yang sangat berbahaya. Hal ini mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini bisa seperti itu. Ibaratnya pisau bisa dipakai untuk memotong sayuran atau bisa digunakan untuk membunuh. Apa pun yang Allah berikan kepada kita tergantung pada bagaimana kita menggunakannya.
6 Percayalah kepada Allah
Dalam Alquran disebutkan bahwa Musa berlari ketika dia melihat ular. Namun Allah Subhanahu wa Taala memintanya untuk mengambil ular tersebut. Itu perintah dari Allah. Musa mendengarkan perintah Tuhan dan ular kembali menjadi tongkat. Allah Subhanahu wa Taala baru saja mengajarkan Musa dan juga kepada kita untuk percaya kepadaNya. Apa pun yang Dia perintahkan harus ditaati, sekalipun kita tidak tahu maksudnya. Namun jika kita benar-benar percaya kepada-Nya, maka percayalah mukjizat akan terjadi.
7 Orang-orang terbaik pun membutuhkan nasihat
Allah Subhanahu wa Taala telah mengingatkan Musa bahwa jika dia berbalik, maka dia mungkin akan dihukum. Orang-orang terbaik juga perlu diingatkan akan azab dan api neraka. Orang-orang terbaik juga perlu diingatkan bahwa orang lain mungkin memalingkan diri mereka dari Allah Subhanahu wa Taala, jadi jangan biarkan itu terjadi.
Jika Musa diingatkan langsung oleh Allah Subhanahu wa Taala tentang Hari Penghakiman, maka kita tak boleh merasa sombong setiap kali kita diingatkan akan pembalasan. []
SUMBER: ISLAM RELIGION