NABI Nuh a.s. merupakan sesepuh para rasul, nabi yang paling tua dan paling panjang usianya. Konon, dia adalah nabi pertama di antara para nabi pembawa syariat; pemberi peringatan pertama tentang kemusyrikan; nabi pertama yang didurhakai oleh umatnya dan ditolak dakwahnya.
Allah juga membinasakan seluruh penduduk bumi lantaran doanya—kecuali orang-orang yang beriman kepadanya. Allah menyebutnya sebagai hamba yang banyak bersyukur. Dia memuliakannya dengan keselamatan dan keberkahan.
BACA JUGA: 13 Fakta Bahtera Nabi Nuh
Allah Swt juga memberkahi usianya, hingga menjadikannya manusia dengan usia paling panjang. Umurnya ketika diutus adalah 50 tahun. Ada yang berpendapat 350 tahun. Ada pula yang berpendapat 480 tahun.
Aun bin Abi Syadad berkata, “Nuh hidup setelah angin topan itu 1000 tahun kurang 50 tahun. Dan, sebelum angin topan itu 350 tahun. Jadi, usianya 1300 tahun.”
Ibnu Abbas juga menyebutkan bahwa sebelum diutus, Nuh a.s. hidup selama 480 tahun. Lalu, dia diutus di tengah kaumnya selama 950 tahun. Kemudian, dia hidup setelah bencana angin topan selama 350 tahun. Jadi, usianya 1780 tahun.
BACA JUGA: Ujian Nabi Nuh Datang Melalui Sang Istri
Meskipun usianya panjang, konon saat menjelang kematiannya, Nuh a.s. ditanya, “Bagaimana menurutmu dunia ini?”
Dia menjawab, “Seperti rumah berpintu dua. Aku masuk dari salah satunya dan keluar dari yang lainnya.” []
Sumber: Dialog Malaikat Maut dengan Para Nabi a.s./Karya: Dr. Mustofa Murod/Penerbit: Noura books/2014