NABI Nuh diabadikan namanya dalam Alquran. Bukan tanpa sebab, Nabi Nuh as. termasuk rasul pertama yang diutus kepada umat manusia. Terkenal dengan bahteranya yang menyelamatkan pengikutnya, hewan dan tumbuhan saat bumi dilanda banjir besar, Nabi Nuh disebut sebagai nabi yang penyabar sehingga mendapat gelar nabi Ulul Azmi. Kenapa Nabi Nuh diutus?
Sepeninggal Nabi Adam AS, umat manusia tadinya merupakan satu bangsa. Mereka adalah pengikut hukum-hukum Allah yang diturunkan melalui Nabi Adam dan dipelihara oleh nabi-nabi setelahnya.
BACA JUGA: Banjir Nabi Nuh, Seluruh Dunia Terendam Air?
Namun kemudian, seiring dengan terus bertambah banyaknya manusia, mereka menjadi memiliki pandangan keagamaan yang berbeda. Manusia terbagi ke dalam dua golongan, yakni mereka yang taat terhadap hukum Allah, dan mereka yang melanggarnya.
Mereka yang melanggar di antaranya melakukan perbuatan-perbuatan seperti melakukan berbagai kejahatan, minum anggur, dan membiarkan diri mereka terlarut dengan alat-alat musik sehingga mereka lupa kepada Allah.
Perpecahan golongan manusia ini awalnya terjadi pada masa Nabi Idris, ketika Raja Bewarasb di tanah Persia berkuasa. Beberapa perkataan Nabi Adam sebetulnya telah sampai kepadanya, namun ketimbang mengamalkannya, dia malah menggunakannya untuk ilmu sihir.
Ketika Bewarasb menginginkan sesuatu dari mana saja di wilayahnya, atau ketika dia menyukai kuda atau seorang wanita, dia akan meniupkan kata-kata Adam ke buluh emas (pipa) yang dia miliki, dan semua yang dia inginkan akan datang kepadanya. Kebiasaan inilah yang kemudian menjadi tradisi orang-orang Yahudi dalam meniup shofar.
BACA JUGA: Nabi Nuh: Keselamatan Nabi yang Didustakan
Shofar adalah terompet yang terbuat dari tanduk hewan dan biasa digunakan pada tahun baru Yahudi untuk membangkitkan semangat. Tradisi ini dilaporkan masih tetap dilakukan sampai masa kini dan telah berlangsung selama ribuan tahun.
Ketika Nuh dilahirkan, Bewarasb masih hidup, dan dia dilaporkan telah menyembah berhala dan menyebut mereka sebagai Tuhannya. Hal ini terus dia lakukan sampai sembilan abad berikutnya. Dan bukan hanya untuk dirinya, tradisi penyembahan berhala ini juga terus menerus diturunkan oleh Bewarasb dari generasi ke generasi. Dan untuk alasan inilah kemudian Allah mengutus Nuh untuk memberi peringatan kepada mereka. []
SUMBER: GANA ISLAMIKA