NABI Shaleh terdiam sejenak. Beliau memandangi satu per satu wajah orang-orang yang berdiri di hadapannya itu dengan sikap tenak.
“Mengapa kamu tidak menjawabnya? Tidak sanggupkah kamu? Kami yakin, kamu pasti hanya mengaku-ngaku sebagai seorang nabi, kan?” ejek mereka.
Dengan petunjuk dan kehendak Allah SWT, Nabi Shaleh kemudian memukulkan tongkatnya ke sebuah batu besar. Tiba-tiba, muncul seekor unta betina yang besar dari batu itu. Ya benar, mukjizat nabi saleh adalah dapat mengeluarkan unta betina dari dalam batu besar.
“Apa ini yang kalian inginkan?” tanya Nabi Shaleh.
Semua orang yang mengejek, seketika terdiam tanpa kata. Mereka mengucek-ucek mata mereka, tak percaya dengan keajaiban yang baru mereka lihat itu.
BACA JUGA: Nabi Syu’aib Diutus pada Kaum Madyan yang Curang (2-Habis)
“Bagaimana unta betina bisa tiba-tiba muncul dari batu?” bisik lelaki yang tadi paling bersemangat mengejek Nabi Shaleh kepada temannya.
“Aku juga tidak tahu,” bisik temannya itu.
“Mengapa kalian diam saja dan tidak menjawab pertanyaanku?” ujar Nabi Shaleh. Tapi, mereka semua tetap terdiam.
mukjizat nabi saleh adalah mengeluarkan unta betina
“Baiklah, rawat unta betina ini dengan baik. Dia akan memberi kalian banyak manfaat. Jangan kalian sakiti, apalagi membunuhnya. Jika kalian melanggarnya, akan datang azab yang pedih untuk kalian!” tegas Nabi Shaleh.
Hingga beberapa lama, unta betina itu hidup damai di tengah-tengah kaum Tsamud. Susu segar yang dihasilkan unta betina itu rupanya sangat menyehatkan bagi kaum Tsamud.
Namun, sifat dengki dan iri masih melekat di hati kaum Tsamud.
Mereka berpikir bahwa unta betina Nabi Shaleh itu telah mengurangi jatah air sumur untuk ternak mereka.
Padahal, kenyataannya justru sebaliknya. Dengan adanya unta Nabi Shaleh yang minum dari sumur tersebut, air sumur itu malah semakin melimpah ruah. Bahkan air di sumur itu tetap melimpah saat musim panas. Ya, kedengkian benar-benar telah merasuki jiwa dan akal pikiran mereka.
Mereka ingin melenyapkan unta betina Nabi Shaleh itu, tapi tak ada satu pun dari mereka yang berani melakukannya.
“Apakah kamu berani membunuh unta itu?” tantang seorang lelaki pada temannya.
“Saya sungguh tak berani. Kita telah menyaksikan sendiri bagaimana Shaleh dengan tongkat saktinya mengeluarkan unta tersebut dari batu. Aku takut terjadi apa-apa dengan kita semua jika kita membunuh unta betina itu,” jawab temannya itu.
“Ah, bilang saja bahwa kamu takut!” tegas lelaki itu.
“Ya, aku memang takut!” balas temannya. “Aku memikirkan keselamatan kita semua jika kita membunuh unta betina itu.”
Unta betina Nabi Shaleh hidup dan merumput dengan tenang di padang rumput dekat sumur milik kaum Tsamud. Hingga kemudian, seorang janda kaya raya membuat sayembara. Barang siapa berani membunuh unta betina Nabi Shaleh, ia akan mendapat hadiah uang yang sangat banyak.
“Wah! Hadiah yang sangat menarik!” decak beberapa pemuda kaum Tsamud. “Tapi, ancaman Shaleh itu juga tidak main-main. Apakah di antara kita ada yang berani menerima tantangan sayembara itu?”
Tak ada satu pun pemuda yang menjawab. Mereka hanya saling pandang satu sama lain. Mereka sadar bahwa mereka tak punya nyali untuk membunuh unta betina Nabi Shaleh. Meskipun mereka tak suka dengan unta betina itu, tapi untuk membunuhnya, mereka masih berpikir seribu kali.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa, Penukaran Pahala Seratus Tahun dengan Segelas Air
Namun, dua orang lelaki yaitu Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin Salif, tergiur dengan hadiah sayembara tersebut. Tanpa pikir panjang, mereka membunuh unta betina Nabi Shaleh.
Benar saja, tiga hari setelah itu, azab yang dikatakan Nabi Shaleh terjadi. Guntur bergemuruh di langit dan bumf bergoncang sangat dahsyat. Kaum Tsamud pun musnah terkena azab Allah SWT. Tidak ada satu pun dari mereka yang ingkar itu selamat.
Sementara itu, mereka yang beriman dan menjadi pengikut Nabi Shaleh, telah diselamatkan oleh Allah SWT. Sehari sebelum azab terjadi, Allah SWT menyuruh Nabi Shaleh dan pengikutnya untuk meninggalkan AI-Hijr dan pergi ke Ramalah, sebuah wilayah di Palestina.
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Shaleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Maha kuat, Maha perkasa.” (Q.S. Hud [11]: 66) []
HABIS | SUMBER: DONGENG CERITA RAKYAT