ALLAH SWT berfirman “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi engkau tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS.Al-Isra’: 44)
Nabi Sulaiman dikenal sebagai nabi sekaligus raja yang memiliki kekuasaan besar. Beliau mendapatkan anugerah dari Allah dengan pengetahuan dan harta yang berlimpah dan memiliki bala tentara dari kaum jin dan manusia. Nabi Sulaiman juga memiliki mukjizat untuk memahami dan bercakap dengan binatang, termasuk dengan burung.
BACA JUGA: Alasan Nabi Sulaiman Sembelih Kuda-kudanya yang Kuat dan Gagah
Dikisahkan dalam Hikaya Shufiyah karangan Muhammad Abu al Yusr Abidin, ada seekor burung yang memiliki kicauan merdu dan tampilan indah telah dibeli oleh seorang lelaki dengan harga seribu dinar. Setelah dibeli, burung itu pun ditempatkan dalam sebuah sangkar. Namun burung itu justru tidak berkicau.
Suatu ketika, datanglah seekor burung lain yang bersuara kencang dan heboh, sementara si burung dalam sangkar hanya terdiam dan membisu.
Melihat kejadian itu, lelaki pemilik burung dalam sangkar itu jengkel. Ia kemudian melaporkannya kepada Nabi Sulaiman.
“Baiklah, segera bawa ia kesini?” pinta Nabi Sulaiman.
Burung tersebut kemudian dihadapkan kepada Nabi Sulaiman.
“Bagi pemilikmu ada hak yang harus engkau penuhi. Dia membelimu dengan harga yang mahal. Namun, kenapa engkau hanya diam membisu tanpa berkicau?” tanya Nabi Sulaiman meminta penjelasan si burung.
“Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku hanya berteriak karena sedih dan rindu dengan kawan-kawanku dan meminta untuk membebaskan dari sangkar dan penjara. Lantas datanglah burung sejenis denganku dan memerintahkanku agar bersabar. Dan dia memahamkan kepadaku satu hal, bahwa meminta paksa keluar hanya akan menambah deritaku. Sementara lelaki itu mengurungku demi suaraku, maka aku pun diam membisu,” terang si burung.
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman dan Seorang Lelaki yang Menghindari Malaikat Maut
Akhirnya, dengan kebijaksanaannya, Nabi Sulaiman melepaskan si burung dan mengganti harga beli pemiliknya dengan sepadan. []
Sumber: Muhammad Abu al Yusr Abidin/Penulis: Hikaya Shufiyah,2001