BAGI Nabi Yunus, perintah untuk berdakwah di tengah kaum Ninawa terasa sangat berat. Bagaimana tidak? Ia sebenarnya bukan berasal dari negeri Ninawa. Ia hanyalah seorang pendatang di sana.
Setelah Nabi Yunus AS memulai dakwahnya, penduduk negeri Ninawa gempar. Selama ini mereka sudah biasa berbuat kemusyrikan dengan menyembah berhala. Sedangkan Nabi Yunus AS mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan mengajarkan Tauhid, mengakui bahwa hanya Allah saja yang patut disembah.
Namun kaum Ninawa tidak menghiraukan dakwah Nabi Yunus AS, mereka tetap tidak meninggalkan agama nenek moyang mereka dengan tidak meninggalkan penyembahan berhala. Nabi Yunus AS sangat kesal dan marah, kesabarannya telah hilang. “Mungkin alangkah lebih baik jika aku pergi saja dari negeri ini,” pikirnya.
BACA JUGA: Doa Nabi Yunus, Ini Dia …
Akhirnya Nabi Yunus AS benar-benar memutuskan untuk pergi dari negeri itu, sebelum pergi ia berdo’a kepada Allah agar kaum Ninawa mendapatkan adzab akibat kesombongan dan kekerasan hati mereka yang tidak mau menerima kebenaran.
Nabi Yunus AS pun pergi meninggalkan negeri Ninawa. Sementara kaum Ninawa mulai merasakan kebenaran ancaman Nabi Yunus AS tentang adzab Allah. Tiba-tiba awan menjadi gelap, angin topan bertiup dengan suara bergemuruh, binatang-binatang melenguh keras dan tampak gelisah. “Ada apakah ini? Apakah semua perkataan Yunus itu benar adanya?” mereka semua bertanya-tanya.
Mereka ketakutan akan adzab Allah, mereka mencari Nabi Yunus AS kian kemari, namun tidak ditemui juga. Dalam pada itu ada salah seorang dari Kaum Ninawa yang telah beriman kepada Allah, dan serta-merta ia mengajak penduduk untuk segera bertobat.
Berkat kasih sayang Allah, tobat mereka diterima, dan adzab yang semula akan menimpa mereka akhirnya tidak terjadi. Mereka berjanji tidak akan melakukan perbuatan musyrik lagi.
Sementara Nabi Yunus AS sudah tiba di tepi pantai. Ia menaiki sebuah kapal, dan berangkatlah kapal itu perlahan-lahan meninggalkan negeri Ninawa. Kapal berjalan dengan tenang, Nabi Yunus AS tidak lupa selalu berdzikir kepada Allah.
Namun tiba-tiba ketika berada di tengah-tengah lautan cuaca berubah, datang awan hitam, ombak menjadi besar, angin pun bertiup mengombang-ambingkan kapal.
Nahkoda mengatakan bahwa kapal kelebihan penumpang. “Kalau cuaca terus begini, sedangkan kapal kelebihan muatan, maka kapal akan terus terombang ambing kian kemari, dan hal ini dapat menyebabkan kapal menjadi karam,” ujarnya.
Akhirnya mereka memutuskan satu orang harus meninggalkan kapal, merekapun membuat undian. Ketika sudah terkocok keluarlah nama Nabi Yunus AS. Nahkoda kapal terkejut, berat ia melepaskan penumpangnya yang sholeh.
Merekapun mengocok kembali, tetapi yang keluar lagi-lagi nama Nabi Yunus AS, terus pengocokan diulang kembali berharap nama lain yang keluar. Namun setiap kali dikocok selalu nama Nabi Yunus AS yang keluar.
Akhirnya dengan mengucapkan basmallah Nabi Yunus AS terjun ke dalam laut, penumpang kapal pun berteriak sedih….namun dengan cepat Nabi Yunus AS sudah ditelan ombak tidak terlihat lagi.
Namun itu semua sudah rencana Allah, begitu nabi Yunus AS terjun ke dalam laut, datang ikan paus dan menyambarnya dan menelannya masuk kedalam tubuhnya yang besar dan nabi Yunus AS terdampar di dalam perut ikan paus. Dengan rahmat Allah Nabi Yunus AS dapat hidup di dalam perut ikan.
BACA JUGA: 2 Hewan Ini Masuk Surga: Ikan Paus Nabi Yunus dan Keledai Nabi Uzair
Di dalam perut ikan paus yang gelap gulita itu, Nabi Yunus AS berpikir, “Mengapa hal ini harus terjadi pada diriku?”
Akhirnya sambil terus merenung, Nabi Yunus AS menyadari bahwa ia telah berbuat kesalahan, ia tidak bersabar dalam memimbing kaum Ninawa, ia mengikuti hawa nafsunya dengan segera pergi meninggalkan negeri tersebut, tanpa meminta izin kepada Allah.
Nabi Yunus AS mengakui kesalahannya ia bertobat dan berdzikir kepada Allah memohon ampunanNya dan ia pun teringat kepada kaumnya yang telah ia tinggalkan, “Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan hidayah pada kaumku, dan menjadikan mereka kaum yang taat dan bertaqwa kepadaMu.”
Dengan segala rahmat dan rahimNya Allah mendengar doa nabi Yunus AS dan tidak berapa lama kemudian Nabi Yunus AS dimuntahkan oleh ikan Paus tersebut ke tepi sebuah pantai.
Setelah Nabi Yunus AS merasa kuat untuk berjalan, iapun melanjutkan perjalanan bermaksud kembali ke negeri Ninawa. Alangkah terkejutnya Nabi Yunus AS ia mendapati kaum Ninawa gembira menyambut kedatangannya dan Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dengan menjadikan mereka kaum yang beriman. []