SESUNGGUHNYA Raja Mesir, Rayyan bin Walid bin Harwan bin Irasyah bin Qaran bin Amr bin Amlaq bin Lawuż bin Sam bin Nuh, bermimpi melihat sesuatu yang sangat menakutkan dalam tidurnya. la bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimnakanoleh tujuh ekor sapi yang kurus dan melihat tujuh tangkai gandum yang hijau serta tujuh tangkai lainnya yang kering.
Dikumpulkanlah tukang sihir, para peramal, orang-orang yang pandai, dan para ahli nujum untuk menjelaskan mimpinya itu. Setelah sang raja menceritakan mimpinya itu kepada mereka. Mereka berkata, (itu) mimpi yang kosong dan kami tidak mampu menakwilkan mimpi itu. Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya,
BACA JUGA: 14 Cobaan Terberat Nabi Yusuf Digoda Zulaikha (2-habis)
“Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).” (QS Yūsuf, 12: 45)
Mereka pun mengutusnya untuk menemui Yusuf, lalu ia mengisahkan kepada Yusuf tentang mimpi raja itu, Yusuf berkata, agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (angqur).” (OS Yūsuf, 12: 47-49)
Sesungguhnya sapi yang gemuk itu menandakan musim-musim subur sedangkan sapi yang kurus itu menandakan musim kemarau, demikian pula dengan tangkai-tangkai gandum yang hijau dan kering.”
Setelah mendapatkan penjelasan dari Yusuf, utusan itu menemui raja lalu mengabarkan kepadanya sebagaimana yang diterangkan Yusuf. Maka sang Raja pun mengetahui bahwa apa yang dikatakan Yusuf itu benar. Kemudian sang Raja berkata, “bawalah dia ke hadapanku.” (lbnul Asir Al-Jazari, A-Kāmil fit Tārikhi, sang raja :110-112)
Nasihat & Pelajaran
Sejak kecil Yusuf sudah dipersiapkan untuk menjadi seorang nabi Allah. Setelah menginjak dewasa Allah SWT memberikan kepadanya kekuasaan dan ilmu. Pada saat sang Raja (Mesir) meminta takwil dari mimpinya, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.
Yang terungkap hanya kata-kata “…(ltu) hanya mimpi-mimpi kosong dan kami tak mampu menakwilkan mimpi seperti itu.”
Ketika ada seseorang yang memberitahukan bahwa ada yang mampu untuk menakwilkannya, sang raja pun memintanya supaya dihadapkan.
BACA JUGA: 14 Cobaan Terberat Nabi Yusuf Digoda Zulaikha (1)
Setelah diberitahukan kepada Yusuf tentang mimpi raja itu, Yusuf tidak mau keluar dan menghadap kepada raja, kecuali apabila dirinya dibersihkan dulu dari tuduhan yang menyebabkan dia dipenjara dan diumumkan kepada khalayak ramai tentang kesucian dirinya.
Setelah semuanya jelas, barulah Yusuf keluar lalu diangkat meniadi bendahara negara. Yusut menjadi terangkat dan terhormat karena ketaatan dan kesabarannya dalam menghadapi hawa nafsunya, serta menjaga diri dari kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba dizalimi dengan suatu kezaliman kemudian sabar menghadapinya, kecuali akan bertambah kemuliaan baginya.” (Abdurrahmän An-Najdi, Taisirul Manan fi Qaşaşil Qurän, 1429 H: 235-236). []
SUMBER: AL HARRAMAIN