TUNTUTLAH ilmu, wahai saudaraku. Niscaya derajatmu naik karenanya.
Tanyalah kepada siapa pun dari orang yang engkau kenal. Siapa di antara manusia yang paling mulia? Apakah orang yang lebih banyak hartanya? Ataukah orang yang lebih banyak ilmunya? Niscaya engkau mendapat jawaban bahwa yang lebih mulia adalah orang yang berilmu.
Tanyalah kepada siapa pun dari orang yang engkau kenal. Siapa di antara manusia yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah? Apakah para Nabi, yang mereka mengenal Allah dengan baik dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Ataukah para raja dan penguasa yang memiliki kedudukan tinggi di atas singgasana? Ataukah para saudagar kaya raya yang menguasai segala perbendaharaan harta?
BACA JUGA:Â Hilangnya Keberkahan Ilmu karena Debat
Niscaya engkau mendapat jawaban bahwa para Nabi adalah mereka yang paling tinggi kedudukannya.
Allah Meninggikan Derajat Orang yang Berilmu
Demikianlah, wahai saudaraku, jawaban yang akan engkau dapatkan dari siapa pun yang engkau tanyai. Entah dia seorang ustadz, kyai, syaikh, habib, insinyur, pejabat. Siapa pun yang engkau tanyakan akan menjawab dengan jawaban yang sama.
Demikianlah, wahai saudaraku. Demikianlah salah satu bentuk nyata dari janji Allah kepada orang-orang yang berilmu, sebagaimana Dia firmankan dalam kitab-Nya yang suci dan bersih:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan [Surat al-Mujadalah Ayat 11]
Lihatlah Sekali Lagi ke Sekelilingmu
Jika engkau masih ragu bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, wahai saudaraku, cobalah lihat sekali lagi ke sekelilingmu.
Siapakah di antara para dokter yang lebih dipercayai oleh pasien, apakah dokter yang biasa saja atau dokter yang dikenal luas sebagai ahli atau pakar di bidangnya? Mana yang lebih tinggi derajatnya?
Siapakah di antara para saudagar yang lebih kaya, apakah mereka yang tidak tahu ilmu berdagang dengan baik dan benar, ataukah mereka yang mempelajari seluk beluk ilmu perdagangan dengan detail dan mendalam? Mana yang lebih tinggi derajatnya?
Siapakah di antara tokoh agama yang lebih dihormati oleh masyarakat, apakah yang baru 1-2 tahun belajar ataukah mereka yang telah berpuluh tahun belajar kepada para ulama? Mana yang lebih tinggi derajatnya?
Siapakah di antara negeri-negeri yang ada di dunia yang lebih makmur, apakah negeri yang masyarakatnya gemar belajar ataukah negeri yang masyarakatnya gemar belajar dan membaca? Mana yang lebih tinggi derajatnya?
Siapakah di antara teman-teman Anda yang paling Anda hormati, mereka yang tidak mengerti apa-apa ataukah mereka yang sangat mendalam ilmunya? Mana yang lebih tinggi derajatnya?
BACA JUGA:Â Berilmu Dulu Baru Beramal Itu Penting
Demikian saudaraku, di antara bukti tingginya derajat orang yang berilmu di dunia, sebelum di akhirat.
Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga
Jangan lupakan juga saudaraku, Allah telah menjanjikan bagi mereka yang menuntut ilmu bahwa Dia akan mempermudah jalan mereka yang menuntutnya ke dalam surga. Hal ini sebagaimana dijanjikan melalui lisan Rasul-Nya dalam hadits yang masyhur.
Ketahuilah pula saudaraku, bahwa sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim: Semua sifat yang Allah gunakan untuk memuji seorang hamba dalam al-Quran, itu disebabkan buah dari ilmu dan pengaruh ilmu. Dan semua celaan yang Allah gunakan untuk mencela seorang hamba, itu disebabkan buah dari kebodohan dan pengaruh kebodohan itu. (Miftah Dar as-Sa’adah, 1/115) [konsultasisyariah].
Jadilah hamba yang mulia. Yang tinggi derajatnya, dengan menuntut ilmu. []