DALAM berbagai referensi disebutkan, setidaknya ada tujuh nama pasukan iblis yang memiliki tugasnya masing-masing. Menurut Imam Mujahid, mereka ini bekerja mengganggu manusia. Misi utama iblis adalah menyeret manusia ke lembah nista. Berbagai upaya dilakukan iblis agar manusia mengikuti perintahnya, baik dari arah depan, belakang, kanan dan kiri.
Imam Mujahid sebagaimana dikutip Syekh Abdurrauf al-Manawi juga imam Asy-Syibli, di dalam Kitab Akam al-Marjan fi Ahkam al-Jan, menyebutkan bahwa Iblis memiliki keturunan dan pasukan, mereka bekerja sesuai bidangnya masing-masing untuk mengganggu manusia.
BACA JUGA: Iblis VS Kyai
Siapa saja mereka?
Mereka adalah Al-Syabru, Al-A’war, Al-Sauth, Al-Dasim, Al-Zalanbur, Al-Walhan, dan Al-Khanzab. Berikut penjelasannya.
1 Nama Pasukan Iblis: Al-Syabru
Anak cucu iblis ini selalu berurusan dengan segala bentuk cobaan yang menimpa manusia. Setiap manusia mendapatkan cobaan akan dibuatnya galau dan tidak sabar menerimanya.
“Segala ekspresi berlebih di kala mengalami musibah seperti menangis histeris, depresi, mengamuk dan tradisi Jahiliyyah lainnya berhubungan dengan pengaruh al-Syabru.”
2 Nama Pasukan Iblis: Al-A’war
Bertugas di bidang tindak asusila. Cucu iblis inilah yang mengajak manusia melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis. Al-A’war mampu memberikan tegangan tinggi di bagian kemaluan pria dan wanita untuk menambah gairah melakukan hubungan terlarang.
3 Nama Pasukan Iblis: Al-Sauth
Inilah mungkin cucu iblis yang paling berhasil di bidangnya. Cucu iblis yang satu ini bekerja di bagian pemberitaan. Ia berperan meracuni sebuah berita dengan penuh kedustaan. Maraknya penyebaran isu-isu yang tidak jelas dasar kebenarannya merupakan andil besar dari cucu Iblis yang satu ini.
4 Nama Pasukan Iblis: Al-Dasim
Berperan menghancurkan keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri. Pengaruhnya akan semakin cepat menjalar jika suami hendak memasuki rumah tanpa terlebih dahulu mengucapkan salam terhadap keluarga yang ada di rumah atau tidak dalam kondisi berdzikir.
5 Nama Pasukan Iblis: Al-Zalanbur
Ia selalu ada berdiri di pasar-pasar. Cucu Iblis satu ini yang membuat para pebisnis di pasar rentan melakukan tindak penipuan dan kecurangan dalam bertransaksi. Janji-janji palsu pedagang terhadap konsumen merupakan tipu daya dari al-Zalanbur.
BACA JUGA: 14 Musuh dan 10 Sahabat Iblis
6 Nama Pasukan Iblis: Al-Walhan
Keturunan Iblis satu ini bertugas mengganggu urusan bersuci manusia. Setiap manusia dibuatnya selalu ragu-ragu dan waswas saat berwudlu, mandi atau aktivitas thaharah lainnya. Al-Walhan mempengaruhi manusia untuk menggunakan air secara berlebihan.
7 Nama Pasukan Iblis: Al-Khanzab
Anak Iblis satu ini secara khusus menganggu sholatnya manusia. Anak cucu Adam dibuatnya malas sholat, melanggar etika sholat, melakukan hal-hal yang dapat membatalkan sholat, tidak khusyu’ saat sholat dan lain-lain.
Buku Ensiklopedia Ruqyah karya Iding Sanus menyatakan di luar nama-nama itu, masih banyak pasukan Iblis yang bertugas membawa misi besar menyesatkan manusia secara massal. Menurut satu riwayat, setiap hari Iblis bisa melahirkan anak dengan jumlah besar sesuka dia.
Setiap prajurit yang berhasil menyesatkan manusia, dijanjikan Iblis mendapat mahkota yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Hibban, al-Hakim dan al-Thabrani dari haditsnya Abi Musa al-Asy’ari berupa hadits marfu’.
BACA JUGA: Hati-hati, 4 Sifat Iblis Ini Bisa Ada dalam Diri Manusia
Lantas, bagaimana cara yang dapat dilakukan manusia agar terhindar dari gangguan iblis?
Sebaik-baiknya perlindungan diri dari godaan iblis adalah dengan kalimat-kalimat thayyibah yang langsung direkomendasikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran serta petuah Rasulullah dalam banyak hadistnya.
Kalimat itu sanggup binasakan setan (meskipun ia bisa hidup kembali) dan (dengan kalimat itu) bisa mematahkan punggung iblis. Terkait kalimat thayyibah ini, Imam Mujahid juga berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang mampu mematahkan punggung iblis melebihi kalimat Laa ilaaha illallaah.”
Suatu ketika, Rasulullah bersabda, “Bacalah ‘Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah), dan perbanyaklah!”
“Karena Iblis berkata, ‘Aku membinasakan anak Adam dengan dosa. Dan, mereka membinasakanku dengan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah). Setan selanjutnya mengatakan, ‘Ketika aku melihat itu, aku membinasakannya dengan hawa nafsu dan mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Hadis tersebut diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Maushili dari Abu Bakar ash-Shiddiq. []
Referensi:
Ensiklopedia Ruqyah/Karya: Iding Sanus/Penerbit: Ruqyah Quantum Learning
Kitab akam al-marjan fi ahkam al-jan/Karya: Badr al-Din Abu Muhammad ibn ʻAbd Allah Shibli/Penerbit: Southern Regional Library Facility Universitas California/Tahun: 1908 (versi digital: 2014)
Yang jenaka dari M. Quraish Shihab/Karya: M. Quraish Shihab/Penerbit: Lentera Hati/Tahun: 2014