Oleh: NS. Risno
Di akhirat nanti, semua orang akan dihahadapkan kepada Allah dan akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukan selama hidup didunia.
Semua orang akan diperlakukan dengan adil. Tidak seorang pun terdzolimi atau teraniaya. Siapa yang berbuat baik meskipun hanya seberat biji sawi, akan mendapat imbalan. Dan siapa yang berbuat buruk meski hanya seberat biji sawi, juga akan mendapat balasan.
Di hari itu, sudah tidak ada lagi tolong menolong. Suami sudah tidak bisa menolong istrinya, bapak sudah tidak bisa menolong anaknya, kerabat tidak dapat menolong kerabatnya, tetangga tidak bisa menololong tetangganya. Semua orang akan disibukan oleh urusan dan kekhawatiranya masing-masing.
Demikian pun dengan harta, jabatan dan kekuasaan yang selama didunia dikejar-kejar serta dibangga-banggakan, juga tidak akan bisa memberi pertolongan.
Satu-satunya yang dapat memberi pertolongan di akhirat nanti adalah amal kebaikan yang dikerjakan selama di dunia.
Semakin banyak amal kebaikan yang dikerjakan, semakin besar pula pertolongan yang akan didapatkan.
Sedangkan orang yang selama hidupnya tidak pernah mengerjakan amal kebaikan, dan bahkan hanya mengerjakan keburukan atau kejahatan, maka tidak akan ada penolong baginya. Mereka akan gigit jari, menyesali perbuatannya.
Karena itulah, selagi masih di dunia hendaknya kita mengerjakan amal kebaikan sebanyak-banyaknya, taat melaksanakan perintah Allah serta menjauhi apa yang dilarang Allah. Karena hanya itu yang akan dapat menolong menyelamatkan diri kita diakhirat nanti.
Jangan terbuai oleh kehidupan di dunia yang hanya sesaat. Dunia bukan tujuan hidup kita, dunia bukan kampung halaman kita. Dunia hanya tempat pemberhentian sementara.
Akhiratlah tujuan hidup dan kampung halaman kita. Bagaimana nasib kita di akhirat, selamat atau celaka? Akan ditentukan bagaimana kita berbuat selama di dunia. []