WAKETUM NasDem Ahmad Ali bertanya-tanya apakah bakal calon presiden Anies Baswedan sedang diberi kebebasan atau sedang disandera dalam penentuan cawapres. Hal itu dilontarkan Ali usai mencuat rumor Anies akan dijegal supaya batal menjadi capres.
Ali awalnya mengomentari rumor penjegalan Anies lewat penegakan hukum di KPK yang disebarkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Ali meyakini Anies tak mungkin dijegal pihak eksternal koalisi.
“Kalau persoalannya jegal-menjegal, percaya deh, yang akan menjegal Anies itu bukan dari eksternal, dari internal sendiri. Saya sepakat dengan Pak Mahfud,” ujarnya, Jumat (23/6/2023).
Menko Polhukam Mahfud Md memang pernah mengingatkan soal kemungkinan Anies dijegal oleh koalisinya sendiri. Ali lalu bertanya apakah partai-partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan fokus memenangkan Anies atau hanya ingin mengejar posisi cawapres.
BACA JUGA:Â Denny Indrayana Sebut Anies Segera Jadi Tersangka, Bagaimana Respons KPK?
“Makanya saya bilang, ya nawaitu-nya partai koalisi ini apa? Mengantar Anies jadi presiden atau meminta mau ingin jadi wapres Anies? Nah, itu dulu. Jadi, kalau kemudian jangan menuduh pihak eksternal akan menjegal Anies, saya kalau eksternal mau menjegal, sudah lama terjadi,” kata Ali.
Ali mengatakan koalisi harus terus solid sampai Anies maju benar-benar menjadi calon presiden. Dia juga Denny Indrayana tak asal menuduh pihak lain soal upaya penjegalan.
“Tapi, kalau kemudian yang paling penting itu adalah bagaimana internal koalisi, sudahkah antara perkataan dan perbuatannya sama? Satu itu. Kalau itu tidak, itu Anies akan terjegal sendirinya. Jangan tuduh orang lain,” tutur Ali.
Ali kemudian mempertanyakan apakah Anies Baswedan sedang diberi kebebasan atau disandera oleh partai-partai di KPP dalam menentukan cawapresnya. Dia mengaku tak sepakat jika ada pihak yang menyebut Anies akan dijegal pemerintah.
“Saya nggak sepakat, kalau penjegalan Mas Anies nggak mungkin dari pemerintah. Kemungkinan penjegalan itu, kalau kemudian dari internal koalisi, salah satunya penentuan wapres ini. Anies diberikan kebebasan atau disandera?” kata Ali.
Demokrat Yakin Kemungkinan Penjegalan Anies oleh Internal Sangat Kecil
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief pun membalas Ali. Dia menyebut kemungkinan penjegalan Anies oleh pihak dari dalam koalisi sangat kecil.
“Saya kenal Pak Anies 30 tahun lebih. Setahu saya, dia tidak bisa ditekan-tekan. Jadi kemungkinan penjegalan dari dalam karena ada partai yang menjegal sangat kecil,” kata Andi.
Andi balik bertanya sumber informasi Ahmad Ali soal kemungkinan penjegalan oleh internal. Dia menegaskan Demokrat tak pernah berniat meninggalkan Anies.
“Bisa ditanyakan pada Pak Mad Ali, sumbernya dari mana kalau ada penjegalan dari internal,” ucap Andi.
“Berpikir juga tidak, apa lagi berniat (tinggalkan Anies). Nggak ada pesan (ke Ali). Bagus buat koalisi, tetap waspada,” sambungnya.
Progres Penentuan Cawapres Anies
Tim 8 yang dibentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Anies Baswedan menyatakan sudah merampungkan urusan cawapres. Nama cawapres Anies kemungkinan diumumkan usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu pulang dari ibadah haji.
Kabar Anies akan mengumumkan cawapres usai ibadah haji itu terungkap usai pertemuan Tim 8 pada Rabu (21/6) di Sekretariat KPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kegiatan itu dihadiri Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto dan Willy Aditya, Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman.
Juru bicara Anies, Sudirman Said, mengatakan cawapres Anies sudah mengerucut pada satu nama. Pengumuman akan dilakukan sepulang Anies ibadah haji.
BACA JUGA:Â Di Acara Gerakan Dzikir yang Diluncurkan PKS, Anies Ajak Pendukung Tidak Gentar
“Siapa tahu, setelah dari haji, Pak Anies punya pikiran gitu, yang akhirnya muncul hari untuk pengumuman itu juga menjadi dipersiapkan,” kata Sudirman di Sekretariat KPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).
“Kita doakan ya, mudah-mudahan demikian,” tambahnya.
Namun, dia ogah memberi bocoran siapa sosok cawapres dan kapan pengumuman dilakukan. Dia mengatakan partai koalisi terus melakukan persiapan.
“Walaupun belum diputuskan tanggalnya, sejak sekarang sudah harus dipersiapkan mengidentifikasi tempat, acaranya bagaimana. Jadi hal teknis kita kerjakan,” sebutnya.
“Kata orang bijak, mystery is power. Jadi tidak semua dikemukakan gitu-lah,” sambung mantan Menteri ESDM ini. []
SUMBER: DETIK