Satu malam kusendiri tiada teman kunanti (eh salah), maksudnya satu malam sepulang kerja ketika masih di Jakarta, saya beli nasi goreng di Pasar Rebo. (Yang tadi baca sambil nyanyi, ketauan umurnya dah…).
Beli nasi gorengnya dua bungkus. Buat istri juga karena belum makan katanya. Kebetulan sepi. Penjual nasgor itu seorang ibu muda, agak gemuk, menggunakan daster.
BACA JUGA:Â Orang-orang Hilang
Saat menuangkan telur yang sudah dikepruk ke bibir ketel, kemudian diaduk-aduklah nasgor itu.
“Bu, kok telurnya cuma satu kan saya beli buat dua bungkus?” tanya saya pengen tau.
Si ibu muda penjual nasgor ga menjawab cuma menghentikan masakannya seraya memutar kepala dan mendengus (sejenak saya ingat sama ibu-ibu pake daster di Kungfu Hustle-nya Stephen Chou).
Saya jadi takut. Merandeg ke belakang deh. Terus ga bertanya lagi. Nasgor pesanan itu dibungkus dan telurnya satu untuk dua bungkus itu.
BACA JUGA:Â Suami Bilang Cinta sama Istri
Saya bayar dan ga ngomong lagi. Tapi hati mangkel. Itu pertama kali saya beli nasgor di situ. Dan yang terakhir kalinya juga.
Saya jelas ga mau beli lagi lah. Kalau kata pepatah, kalau Anda menipu saya satu kali, Anda layak malu. Tapi kalau saya tertipu oleh Anda dua kali, saya lah yang harus malu.
Nasgor. []