DICERITAKAN dari Yahya bin Zakaria as., bahwa iblis pernah menampakkan diri kepadanya sambil membawa beberapa kail. Lalu Yahya bertanya kepadanya, “Apa ini?”
Iblis menjawab, “Ini adalah aneka macam kesenangan yang akan aku buat untuk mengail anak cucu Adam.”
“Apakah Anda telah mendapatkan sesuatu terhadapku dengannya?” tanya Nabi Yahya.
BACA JUGA: 5 Wasiat Nabi Yahya
“Tidak, hanya saja Anda pernah kenyang dalam suatu malam, lalu aku buat Anda berat untuk menunaikan shalat malam.”
“Adalah suatu yang pasti, aku tidak akan makan sampai kenyang lagi untuk selama-lamanya.”
Iblis pun menjawab, “Adalah suatu yang pasti pula, aku tidak akan memberi nasehat kepada seorang pun selama-lamanya.”
Hal itu mengisahkan tentang orang yang tidak pernah merasa kenyang seumur hidupnya, kecuali hanya semalam. Lalu bagaimana halnya dengan kondisi orang yang tidak pernah lapar seumur hidupnya, walau hanya semalam pun, namun ia mengharapkan dapat merasakan manisnya beribadah?
BACA JUGA: Apa yang Menyebabkan Nabi Adam Iri Terhadap Umat Nabi Muhammad?
Disamping itu, ada pula kisah yang juga dari Yahya bin Zakaria, sesungguhnya suatu hari dia pernah kenyang setelah makan roti dari gandum, sehingga pada malamnya ia tertidur ketika sedang berzikir.
Lalu Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya, “Wahai Yahya, apakah Anda menemukan perkampungan atau tempat bersanding yang lebih utama daripada dengan-Ku? Demi keagungan dan keluhuran-Ku, seandainya Anda melihat surga Firdaus, lalu melihat neraka Jahannam sekejap saja, tentu Anda akan menangis dengan nanah, karena kehabisan air mata dan Anda akan memakai pakaian dari besi sebagai ganti pakaianmu, (karena berlari dari Jahannam dan ingin bersanding dengan-Ku di surga Firdaus).” []
Sumber: dna Mata Hati (Mukasyafatul Qulub)/Penulis: Imam Al-Ghazali/Penerbit: Shahih