DIRIWAYATKAN bahwa seorang pria yang sering berbuat dosa, datang kepada orang bijak dan saleh bernama Ibrahim ibn Adham. Pria itupun menyampaikan maksud kedatangannya.
“Aku selalu berbuat dosa, beri aku nasihat,” pinta pria itu.
BACA JUGA: Untuk Anda yang Anggap Remeh Perbuatan Dosa
Ibrahim ibn Adham pun memberinya nasihat berisi peringatan dan larangan.
Dia berkata, “Jika Anda ingin berbuat dosa terhadap Allah, maka lakukanlah, jangan makan makanan Allah, dan jangan menggunakan perbekalan-Nya.”
Jadi, pria itu berkata, “Bagaimana saya bisa melakukan itu ketika semuanya disediakan dari Allah?”
Ibrahim ibn Adham berkata, “Apakah masuk akal untuk berbuat dosa terhadap Allah, saat Anda makan makanan-Nya?”
Pria itu berkata, “Kamu benar. Beri aku nasihat kedua. ”
Ibrahim ibn Adham berkata, “Jika Anda bersikeras berdosa terhadap Allah, sambil makan makanan-Nya dan minum dari minuman-Nya, maka setidaknya jangan berdosa terhadap-Nya di tanah-Nya.”
Pria itu berkata, “Itu lebih besar dari yang pertama, karena semua tanah adalah milik Allah.”
Dia berkata lagi, “Apakah benar bahwa kamu berdosa terhadap Allah, sementara kamu memakan makanan-Nya dan kamu melakukannya di tanah-Nya?”
Pria itu berkata, “Maka, beri aku nasihat ketiga.”
Orang bijak itu berkata, “Jika kamu bersikeras untuk melakukan semua itu, maka setidaknya lakukan itu di mana Dia tidak bisa melihatmu.”
Dan pria itu berkata, “Ini bahkan lebih mustahil.”
Ibrahim ibn Adham berkata, “Apakah masuk akal jika Anda berdosa terhadap Allah di tanah-Nya, sambil makan dari makanan-Nya yang disediakan-Nya, dan Anda melakukannya tepat di hadapan-Nya?”
Jadi, pria itu berkata, “Beri aku nasihat keempat.”
Dia berkata, “Jika kamu masih bersikeras melakukan dosa setelah semua ini, maka teruslah berbuat dosa, tetapi ketika malaikat maut datang untuk membawamu, katakan padanya untuk menunggumu sampai kamu bertobat kepada Allah.”
pria itu berkata, “Malaikat itu tidak akan mengizinkanku.”
BACA JUGA: 6 Faktor yang Mengubah Dosa Kecil Menjadi Dosa Besar
Ibrahim ibn Adham berkata, “Lalu ketika mereka diperintahkan untuk melemparmu ke dalam neraka, maka tolak lah untuk pergi bersama mereka.”
Dia berkata, “Mereka tidak akan mengizinkanku.”
Kemudian, setelah itu, pria itu berkata, “Cukup! Cukup!” dia akhirnya memahami peringatan itu.
Sejak hari itu, pria tadi pun pergi tanpa berbuat dosa lagi terhadap Allah. []
SUMBER: ABOUT ISLAM