NAMA Hasan al-Bashri sudah tidak asing lagi di kalangan kaum muslimin. Ia adalah salah satu ulama dari kalangan tabi’in yang dikenal karena lisannya yang penuh hikmah.
Kata-kata mutiara nasihat darinya selalu mampu menyentuh hati kaum muslimin. Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id ibn Abil-Hasan Yasar al-Bashri, lahir di Madinah pada 642 Masehi, sembilan tahun pasca wafatnya Rasulullah SAW.
BACA JUGA: Nasihat Imam Hasan Al-Bashri untuk Bahagiakan Ibu
Baik ayah maupun ibu Hasan al-Bashri, keduanya sama-sama mantan budak sebelum akhirnya dimerdekakan.
Meski terlahir dari orangtua dengan status sosial demikian, namun sejak kecil Hasan al-Bashri hidup di tengah kasih sayang keluarga para sahabat Rasulullah.
Bahkan ibu susunya adalah salah satu istri Rasulullah, Ummu Salamah.
Dari usia belia, Hasan al-Bashri sudah ikut belajar di rumah para istri Rasulullah. Ia juga rajin menimba ilmu dari kajian-kajian yang diadakan oleh para sahabat Rasulullah di Masjid Nabawi.
Bergaul dengan para sahabat membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang shalih.
BACA JUGA: Ini Isi Surat Nasihat Al-Hasan Al-Bashri kepada Umar bin Abdul Aziz
Pada usia 14 tahun, ia memutuskan pindah ke kota Bashrah, Irak, dan menetap di sana. Dari sinilah kemudian sebutan al-Bashri disematkan pada namanya, merujuk pada kota Bashrah tempat ia tinggal.
https://www.youtube.com/watch?v=7ZoS7OD0q7A