Table of Contents
SAHABAT mulia Islampos, Imam Syafi’I merupakan ulama fiqih terkemuka dalam Islam. Menjelang wafat, beliau mengamanatkan sesuatu kepada muridnya. Beliau juga menasehatkan banyak hal semasa hidupnya. Nasihat ini tentu saja dapat dijadikan pelajaran berharga bagi umat Islam. Apa isi nasihat Imam asy-Syafi’I tersebut?
Imam Syafi’I adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri Madzhab Syafi’i. Beliau pun masih tergolong kerabat Rasulullah, ia termasuk kedalam Bani Muththalib yaitu keturunan dari al-Muththalib saudara dari Hasyim yang merupakan kakek Nabi Muhammad.
Ketika terbaring sakit, Imam Syafi’i dijenguk oleh al-Muzani, sahabat dan pengikutnya yang turut menyebarkan mazhab Syafi’i lewat kitab Mukhtashar.
Al-Muzani bertanya kepada gurunya tersebut, “Bagaimana keadaanmu saat ini, wahai guruku?”
“Sebentar lagi maut akan menjemputku, aku akan pergi meninggalkan dunia, berpisah dengan saudara. Akan meneguk gelas kematian, menghadap Allah dan bertemu dengan buruknya amalku. Aku tak tahu, apakah ruhku akan terbang melayang menuju surga hingga aku pantas mengucapkan selamat padanya, ataukah akan terlempar ke neraka hingga aku berbelasungkawa atasnya,” jawab Imam Syafi’i.
BACA JUGA: Imam Syafi’i dan Rabi’ bin Sulaiman, Muridnya yang Slow Learner
Kemudian beliau mengarahkan pandangan ke arah langit, seraya melantunkan syair:
ليك إله الخلق أرفع رغبتى
وإن كنتُ- ياذا المنِّ والجود- مجرماً
ولَّما قسا قلبى، وضاقت مذاهبى
جَعَلْتُ الرَّجَا مِنِّى لِعَفْوِكَ سُلّمَا
تعاظمنى ذنبى فلَّما قرنتهُ
بعفوكَ ربى كانَ عفوكَ أعظما
فَمَا زِلْتَ ذَا عَفْوٍ عَنِ الذَّنْبِ لَمْ تَزَلْ
تَجُودُ وَتَعْفُو مِنَّة وَتَكَرُّمَا
فلولاكَ لم يصمد لإبليسَ عابدٌ
فكيفَ وقد أغوى صفيَّكَ آدما
Kupersembahkan cintaku kepada-Mu, wahai Tuhan seluruh makhluk
Sekalipun aku penuh dosa, wahai Yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah
Dosaku yang teramat besar ini, tidak sebanding jika disanding pengampunan-Mu
Karena pengampunan-Mu jauh lebih besar, wahai Tuhanku
Di saat hatiku mengeras dan perjalananku terasa semakin sempit
Kujadikan harapanku kepada-Mu sebagai tangga (jalan) untuk menggapai ampunan-Mu
Selama Engkau tetap sudi mengampuni dosa-dosaku yang tak pernah henti
Engkau senantiasa melimpahkan karunia dan ampunan sebagai rahmat dan kemuliaan
Jika bukan karena-Mu, niscaya tak ada seorang pun hamba selamat dari Iblis
Betapa tidak, sungguh dia telah menggelincirkan Adam, kekasih-Mu
Syair tersebut mengandung hikmah yang sangat dalam. Setidaknya, ada 10 nasihat yang pernah disampaikan Imam Syafi’i kepada pengikutnya semasa hidup. Beliau mengajak untuk membuat suatu perubahan terhadap jiwa agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Berikut ini adalah 10 wasiat yang disampaikan oleh Imam Syafi’I mengenai siapa saja yang ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan selamat maka ia harus mengamalkan perkara-perkara ini:
1 Penuhi hak dan kewajiban terhadap diri sendiri
Yaitu dengan cara mengurangi tidur, mengurangi makan, mengurangi percakapan (yakni percakapan yang sama sekali tidak bermanfaat), serta selalu ikhlas dan bersyukur dalam menerima rezeki yang ada.
2 Penuhi hak dan kewajiban kepada malaikat maut
Yaitu dengan cara mengqadha’kan segala kewajibannya yang tertinggal, dengan memohon dan mendapatkan maaf dari orang yang telah kita dhalimi, mempersiapkan diri (membuat persediaan) untuk mati serta merasa bahwa diri kita sangat cinta kepada ALLAH SWT.
3 Penuhi hak dan kewajiban terhadap kubur
Yaitu dengan cara membuang tabiat kegemarannya dalam menabur fitnah, jangan suka kencing merata-rata, memperbanyak sholat tahajjud serta selalu membantu orang-orang yang didhalimi.
4 Penuhi hak dan kewajiban kepada malaikat Munkar dan Nakir
Yaitu dengan cara tidak berdusta (janganlah berkata dusta), jujur (sering berkata benar), meninggalkan segala bentuk maksiat, serta memberi nasihat (nasehat-menasehati).
5 Penuhi hak dan kewajiban terhadap mizan
Yaitu dengan cara menahan (sikap) kemarahannya, perbanyaklah berdzikir (dzikrullah), selalu ikhlas dalam amalan-amalannya, serta sanggup menanggung (berbagai) kesusahan/ kesulitan.
6 Penuhi hak dan kewajiban terhadap shirat
Yaitu dengan cara membuang tabiat yang suka mengumpat, bersikap wara’, senang dan suka membantu orang yang beriman, serta senang berjamaah (suka hidup dalam suasana berjamaah).
BACA JUGA: Pendapat-pendapat Imam Syafi’i
7 Penuhi hak dan kewajiban kepada malaikat Malik
Yaitu dengan cara menangis takut kepada Allah SWT, memperbanyak sedekah, selalu berbuat kebaikan terhadap kedua orang tua (ibu dan bapa) serta memperbaiki akhlaknya.
8 Penuhi hak dan kewajiban kepada malaikat Ridwan
Yaitu dengan cara Ridho terhadap Qhodha’ Allah SWT, serta selalu bersyukur atas karunia Allah SWT dan bertaubat.
9 Penuhi hak dan kewajiban kepada Rasulullah ﷺ
Yaitu dengan cara sering bershalawat kepada Rasulullah ﷺ, selalu berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAW, serta berlomba-lomba (bersaing) dalam memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
10 Penuhi hak dan kewajiban kepada Allah
Yaitu dengan cara : Mengajak umat manusia menuju arah kebaikan, mencegah umat manusia dari hal kemungkaran, serta suka terhadap ketaatan (taat pada Allah SWT) dan membenci berbagai kemaksiatan. []
Referensi: Adab asy-Syafi’i wa Manaqibuhu