KURMA, buah yang sangat disukai penduduk Madinah. Mereka rutin memelihara dan menjaga sampai masa panen tiba. Mereka juga biasanya tidak akan tenang sampai kurma-kurma tersebut laku terjual, hingga mereka pun dapat menikmati hasil jerih payah mereka.
Apara petani sempat dibuat resah oleh orang-orang yang kerap kali merusak kurma-kurma mereka. Namun mereka tidak mengetahui siapa pelakunya. Mereka kemudian menyelidiki seluruh isi kebun, dan usaha ini nampaknya berhasil. Terlihat anak kecil yang nampak sedang melempari pohon kurma dengan batu hingga kurma pun berjatuhan, lalu memakannya.
BACA JUGA: Sahabat yang Masuk Surga sebelum Shalat
Tapi, rasa kasihan nampaknya meyelimuti hati para petani. Akhirnya mereka mengadukan anak itu kepada Rasulullah.
Rasulullah dengan segera menuju tempat anak itu berada, diikuti dengan para pemilik kebun. Mereka penasaran siapa anak yang membuat kebun-kebun kurma kerap rusak. Akhirnya Rasulullah mendekati anak itu dan mengajaknya bicara.
“Mengapa kau melempari kurma itu?” tanya Rasulullah.
“Aku ingin makan,” jawabnya.
Rasulullah pun menasehatinya dengan lemah lembut. Beliau juga tahu bahwa anak itu menginginkan kurma karena rasa lapar yang tak tertahankan. Namun beliau juga tetap mengingatkan, “Jangan melempari kurma. Tapi kau boleh mengambil yang sudah jatuh (bukan melemparinya).”
BACA JUGA: Jenazah Sahabat Tak Ditemukan karena Doanya
Anak kecil itu bernama Rafi’ ibn Amr yang kelak ikut serta dalam berbagai misi penaklukan. Akhirnya ia menetap di Bashrah.
Rafi’ ibn Amr meriwayatkan hadist Rasulullah: “Sepeninggalku akan muncul kaum yang membaca Al-Qur’an hanya sampai tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya.” (HR. Tirmidzi 1288, Ibn Majah 2299, dan Abu Dawud 2622). []
Sumber: Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah “Kisah Indahnya Masa Kanak-Kanak Bersama Nabi”, karya Dr. Nizar Abazhah., hal 179, 180.