SURAH LUQMAN adalah tentang kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah kualitas yang banyak dicari tetapi sering kali gagal untuk dipahami oleh kita. Berikut ini adalah dua kata mutiara dari Surah Luqman yang menjadi pedoman untuk sukses di dunia dan akhirat:
Allah SWT dalam surat Al-Baqarah berfirman, “Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (Surat Al-Baqarah, 2:269)
Kita sering mendengar kisah di mana seseorang melakukan perjalanan yang jauh hanya untuk mencari seorang bijak, orang suci atau bahkan ibu peri untuk membimbing mereka.
BACA JUGA: Inilah Keutamaan QS Al Mulk Berdasarkan Hadis Nabi
Dalam Islam, ada banyak kebijaksanaan dalam harta karun tradisi kita. Al-Qur’an, Sunnah dan kata-kata orang-orang terpilih. Mereka meletakkan dasar dan motivasi tentang bagaimana kita bisa menjalani hidup.
Seorang tokoh terkemuka yang dikenal bijaksana adalah Luqman yang saleh. Namanya diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dalam Surah Luqman.
1. Tidak melakukan perbuatan syirik
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ktika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Surat Luqman 31:13)
Pesan yang ingin disampaikan Luqman sederhana namun yang paling penting dari semuanya adalah: “Jangan mempersekutukan Allah dengan yang lain”.
Menyekutukan sesuatu dengan Allah SWT bisa terjadi dalam bentuk lisan atau tindakan. Seperti kepercayaan bahwa ada tuhan lain yang independen atau kepercayaan makhluk lain yang mungkin memiliki atribut ilahi seperti keabadian yang otonom atau mahakuasa.
Syirik adalah tindakan yang mengkompromikan identitas seorang Muslim dalam memiliki iman yang benar kepada Allah dan aqidah yang merupakan esensi Islam.
Tidak peduli usia atau status seseorang, penting untuk selalu mengingat bahaya syirik karena itu adalah “kezaliman besar” sebagaimana disebutkan dalam surah Quran tersebut.
Saat ini, orang mungkin melakukannya tanpa benar-benar mengetahui bahwa itu adalah syirik.
Oleh karena itu, sejalan dengan apa yang dikatakan, seseorang tidak boleh menganggap enteng dan harus selalu mengakui hak Allah dengan memurnikan ucapan dan tindakan seseorang dari menyekutukan orang lain dengan hak eksklusif Allah untuk Ketuhanan.
2. Hormati orang tua
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
“Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surat Luqman, 31:14-15)
Selain menghindari perbuatan syirik, Luqman mengingatkan kita untuk menghormati orang tua. Dia menjelaskan betapa sulitnya bagi seorang ibu untuk melahirkan anak dan mendorong kita untuk berterima kasih kepada kedua orang tua atas kesabaran mereka.
Jika bukan karena orang tua kita, kita tidak akan bisa makan makanan yang kita sukai, bepergian ke banyak keajaiban dunia atau mengalami kegembiraan dalam bentuk apa pun. Kita tidak akan lahir ke dunia ini jika bukan karena mereka.
Orang tua adalah alasan mengapa kita tumbuh di dunia ini dan jika itu tidak cukup, orang tua selalu ada selama masa bayi kita, ketika kita tidak bisa menjaga diri kita sendiri.
Tentu saja, Allah adalah Sang Pencipta dan Dia adalah satu-satunya alasan awal keberadaan kita. Oleh karena itu, Allah menyatakan dalam ayat-ayat-Nya lebih dari sekali bahwa kita akan kembali kepada-Nya.
Seseorang harus selalu menemukan cara untuk kembali ke jalan Islam dan taubat. Inilah puncak rasa syukur yang bisa kita tunjukkan kepada orang tua dan Sang Pencipta.
BACA JUGA: Inilah Rahasia QS Al Waqiah
Dari uraian di atas dapat kita lihat betapa hormatnya kepada orang tua kita adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Pertanyaannya, sampai sejauh mana? Ayat tersebut terus menjelaskan bahwa hal-hal yang menyebabkan kemaksiatan kepada Allah SWT pengecualian dan tidak berada di bawah perintah hormat.
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada ketaatan terhadap seseorang dalam mendurhakai Allah Yang Suci dan Maha Luhur.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (5/66)
https://www.youtube.com/watch?v=OBEvyh2aZCM
Hal ini juga dapat dilihat pada beberapa sahabat Nabi yang menghadapi tentangan keras dari orang tua mereka pada masa-masa awal masuk Islam.
Meskipun demikian, mereka diperintahkan untuk mematuhi orang tua mereka dalam hal-hal yang wajar dan baik sambil terus memperlakukan mereka dengan hormat, kebaikan dan kebajikan sebagaimana mestinya. []
SUMBER: MUSLIM SG