DI antara hal yang tersirat dari misi pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah, menciptakan masyarakat Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Karena itulah sering kita dapati dari khutbah-khutbahnya di depan rakyat, maupun dari surat-suratnya untuk para pegawai dan pejabatnya, seringkali kalimat “bertakwallah kalian pada Allah”, atau sebuah ajakan untuk mempersiapkan diri menyonsong kampung akhirat itu diulang-ulang.
BACA JUGA:Â Surat Al-Hasan Al-Bashri untuk Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz tahu, bahwa untuk mengundang keberkahan dan kesejahtaraan hidup yang merata, salah satu caranya adalah itu. Rakyat maupun masyarakat harus beriman dan bertakwa pada Allah Swt. Inilah bentuk langkah aplikatif Umar bin Abdul Aziz yang ia pahami dari firman Allah SWT;
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-A’raf: 96).
Sungguh, masyarakat pada saat itu bisa meraba dan menyaksikan betapa keberkahan hidup begitu melimpah. Dalam bentuk materi maupun maknawi.
Masyarakat seperti dikejutkan sesuatu, karena ternyata keberkahan dan kesenangan hidup itu menyeluruh, dirasakan oleh semua masyara-kat di seluruh penjuru pemerintahan Bani Umayyah.
Masyarakat sejahtera. Harta yang mereka miliki berkah. Keuangan negara semakin kuat dan terus bertambah. Kedamaian merata. Sampai-sampai orang-orang yang hendak mengeluarkan zakat maupun sedekah merasa bingung, mau dikeluarkan kemana uang mereka.
BACA JUGA:Â Semoga Allah Memberkahimu, Abu Bakar
Yahya bin Sa’id berkata, “Umar bin Abdul Aziz menyuruhku untuk membagikan sedekah kepada masyarakat muslim di Afrika. Aku mencari-cari orang miskin yang mau kuberi sedekah itu namun aku tak menjumpai orang miskin di sana.
“Akhirnya, tak ada orang yang mengambil sedekah itu dariku. Sungguh Umar bin Abdul Aziz telah memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Akupun membeli budak dengan harta sedekah itu. Kemudian aku memerdekakannya atas nama ummat Islam.” []
Referensi: Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia/Karya: Herfi Ghulam Faizi, Lc/Penerbit: Cahaya Siroh