Oleh: Mustaqim Aziz
@mustaqimaziz2
MENIKAH merupakan tuntunan agama, sunnah Nabi yang mulia, cara efektif menghindar dari zina, juga di dalamnya terdapat kenikmatan yang tiada tara. Tentu bagi para pemuda yang telah siap, menikah sangatlah dianjurkan. Apalagi mengingat zaman sekarang penuh dengan berbagai macam fitnah yang melenakan.
Kanan kiri banyak wanita yang gampang mengumbar aurat, tanpa mereka sadari itu adalah perbuatan maksiat. Padahal dari rahim mereka kelak lahir para pembesar umat. Dari didikannya pula lah yang diharapkan mampu mencetak generasi taat terhadap nilai-nilai syariat.
Pernikahan memang bukan hal yang sepele. Ada hal-hal tertentu yang mesti kita siapkan sebelum menaiki tangga kebersamaan. Memang bukan hal yang juga mudah untuk dilaksanakan, tapi bukan pula hal yang sulit kalau mau diniatkan. Semua pasti ada jalan.
Niatkan menikah karena Allah Ta’ala, insya Allah akan ada berkah di dalamnya. Jangan hanya sekedar memilih yang cantik paras dan banyak hartanya. Ada yang lebih penting dari pada itu semua, yakni faktor keturunan dan juga agamanya.
Amirul mukminin Ustman bin Affan pernah berpesan kepada anak-anaknya, “wahai anak-anakku, sesungguhnya orang yang hendak menikah itu bagaikan orang yang hendak menyemai benih. Maka hendaklah ia memerhatikan dimana ia akan menyemainya. Dan ingatlah bahwa (wanita yang berasal dari) keturunan yang buruk jarang sekali melahirkan keturunan yang baik. Maka, pilih-pilihlah terlebih dahulu meskipun sejenak.”
Jelaslah bahwa bibit, bebet, bobot calon pasangan kita perlu juga diperhatikan, meskipun sejenak. Karena dari pernikahan itu, kita semua mengharapkan adanya kebaikan. Kebaikan dalam setiap sisi masing-masing pasangan.
Tentunya pula dalam sebuah pernikahan kita menginginkan dikarunia-i putra/putri yang baik perangainya, baik agamanya. Oleh karena itu sebelum menikah perhatikanlah hal-hal yang menjadi hak anak kita kelak. Bukankah Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa Hak anak terhadap orang tuanya ada tiga, dan salah satunya adalah memilihkan calon ibu yang baik bagi anaknya kelak.
Semoga, ini dapat dijadikan pelajaran bagi siapapun ketika hendak melangkah menuju jenjang pernikahan. []