ADA apa dengan Negeri Syam dan Ahlul musibah? Allah menyebutkan bahwa Syam adalah negeri aman dan penuh berkah. Negeri Syam adalah negeri-negeri yang terdapat di bagian barat Saudi Arabia yang terdiri dari beberapa negara pada saat ini, yaitu Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon.
Selama ini faktanya negeri Syam adalah negeri yang diselimuti oleh berbagai penderitaan dan peperangan. Salah satunya negeri Palestina. Negerinya para Nabi dan kiblat pertama kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya.” [TQS. al-A’raaf/7: 137].
Berkata kebanyakan para ahli tafsir yang dimaksud negeri yang diberikahi ialah Syam.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ [ الإسراء:1]
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” [al-Israa’/17:1]
Negeri yang berada di sekelilingnya ialah Syam, dan ini terjadi pada peristiwa Isra’.
Negeri ini juga negeri Nabi Ibrahim dan Luth diselamatkan oleh Allah lalu berhijrah ke negeri Syam dari Iraq (al-Anbiyaa’/21: 70-71)
Negeri yang angin hanya bertiup kencang ke negeri Syam dikarenakan di sanalah singgasana kerajaan nabi Sulaiman. (Al-Anbiyaa’/21: 81).
Di bumi Syam ini pula ada gunung Thur (Sinai) yaitu tempat dimana Allah Shubhanahu wa ta’alla mengajak bicara nabi Musa, yang -Dia gunakan untuk sumpah dalam salah satu ayatnya, seperti dijelaskan dalam surat at-Tiin, Allah ta’ala berfirman:
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ ١ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ [ التين: 1-2 ]
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai.” [ at-Tiin/95: 1-2]
Dimana letak keberkahan negeri Syam?
Berkah itu bukan sekedar hal yang menyenangkan hati, tanpa musibah dan ujian-ujian, melainkan semua hal yang penuh dengan kebaikan. Karena tidak semua yang menyenangkan itu mengandung kebaikan di dalamnya.
Begitu pun dengan negeri Syam yang selama ini diliputi peperangan. Ternyata Allah sebut negeri yang aman dan penuh berkah.
BACA JUGA: Kisah Menakjubkan Umar bin Khattab, ke Syam Bergantian Naiki Kuda dengan Budaknya
Dimana keberkahannya?
1. Tempat diutusnya para Nabi.
Imam Nawawi sendiri berpendapat, “Allah ta’ala menjadikan penuh keberkahan karena disanalah Allah mengajak bicara nabi -Nya Musa, serta sebagai tempat diutusnya para nabi.” (Syarh Muslim 6/206)
Nabi berdo’a:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا » [أخرجه البخاري]
“Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam kami.” HR Bukhari no: 1037.
2. Tempat berkumpulnya manusia dihari kiamat nanti.
Allah Ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ [ الحشر: 2 ]
“Dia -lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama.” [al-Hasyr/59: 2].
Para ulama seperti Imam Qurthubi, Ibnu Katsir serta Ibnu Hajar, berdalil dengan ayat ini bahwa Syam adalah negeri penghimpunan manusia. Yang pertama terjadi adalah bagi orang Yahudi yang dikumpulkan disana, lalu yang kedua bagi seluruh manusia.
3. Para malaikat mengepakan sayap untuk menaungi negeri Syam.
Ini dalam kondisi aman lantas bagaimana kalau dalam keadaan peperangan? Tetap sama.
Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbahagialah bagi (penduduk) Syam, beruntunglah bagi (penduduk) Syam”. Aku bertanya apa alasannya? Beliau menjawab, “(Karena) para malaikat mengepakan sayap (menaungi) negeri Syam.” HR at-Tirmidzi no: 3954. Ahmad 35/483 no: 21606.)
4. Allah menjamin langsung rasa damai bagi Syam serta penduduknya.
Sebagaimana dalam penukilan hadits di bawah ini, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
“… Sesungguhnya itulah negeri pilihan Allah, yang Allah pilih menjadi negeri bagi hamba-Nya.” (HR Abu Dawud no: 2483)
5. Orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan agama Islam (nantinya) berada di Syam.
Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku melihat penyangga al-Qur’an dicabut dari bawah tempat duduknya, lalu ketika aku lihat maka aku mendapati ada cahaya yang memanjang sampai pada negeri Syam. Ketahuilah bahwa keimanan kembali kepada Syam jika terjadi fitnah.” (HR al-Hakim 5/712-713 no: 8701) (فضائل الشام, Penulis Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi)
Bila dikaitkan hakikat ayat dan hadis di atas dengan realitas maka sungguh keadaan yang terbalik. Kita sering menganggap bahwa rasa nyaman (zona nyaman) selalu diidentikan dengan kebaikan.
Namun bila kita renungkan dalil-dalil di atas ternyata baik, berkah, dan aman itu ada dalam hati-hati manusianya.
BACA JUGA: Khalifah Umar Menangis Melihat Kehidupan Gubernur Syam Abu Ubaidah
Demikian pula halnya dengan Ahlul musibah. Ahlul musibah adalah orang-orang yang sering terkena musibah dan mendapatkan ujian yang tidak menyenangkan)
Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang yang sehat (ahlul ‘afiyah) di hari kiamat nanti berharap kulitnya digunting dengan gunting ketika melihat orang-orang yang sakit (ahlul musibah) mendapatkan pahala.” (HR. Tirmidzi no : 2402. lihat Silsilah As-Shohehah no : 2206)
Menukil hadits tentang Ahlul afiyah dan ahlul musibah disebutkan bahwa ahlul musibah kelak menjadi manusia yang paling bahagia di akhirat meskipun kita tidak bisa mengeneralisir makna dalil tersebut.
Hikmah yang bisa diambil adalah bahwa penampakan dari mata manusia yang terbatas tidak bisa menjadi tolak ukur baik atau buruknya suatu keadaan. Baik yang terjadi di sebuah negeri atau pun yang menimpa seseorang. Karena standar kebaikan itu semata-mata dari Allah secara mutlak. Wallahu a’lam bi showab. []