SAAT ini kita begitu banyak melihat ketidak adilan merajalela di pelosok negeri. Betapa banyak orang-orang kecil yang dihukum dengan mengenaskan karena masalah kecil. Tapi betapa banyak kita melihat para penjahat ulung yang masih bisa duduk manis di atas kursi mahal tanpa diadili sedikit pun.
Menjadi hakim adalah pekerjaan beresiko. Sebab di tangannyalah keputusan akan terjadi. Manakah yang akan lebih didahulukan oleh seorang hakim? Menegakkan keadilan dan memenangkan kebenaran, atau sebaliknya?
Bagi hakim yang lebih memilih untuk merobohkan keadilan dan mengalahkan kebenaran, maka sesungguhnya ia telah mendzalimi banyak pihak. Bahkan hakim yang menghukumi secara tidak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia tengah menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi SAW berikut ini.
BACA JUGA:
Hakim Muslimah Amerika Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai
Usai Upaya Kudeta Erdogan, Turki Pecat 45 Hakim dan Jaksa
“Hakim itu ada tiga, dua di neraka dan satu di surga. Seseorang yang menghukumi secara tidak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia di neraka. Seorang hakim yang bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di neraka. Dan seorang hakim yang menghukumi dengan benar, maka ia masuk surga,” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi).
Wahai para hakim, bekerjalah sesuai dengan amanahmu. Sebab kelak Allah akan bertanya, sudahkan kita di dunia ini menegakkan keadilan dan memenangkan kebenaran? Wallahualam. []