TEL AVIV –Perdana Menteri (pm) Israel Benjamin Netanyahu nyatakan dukungannya kepada kritikan Presiden Amerika (AS) Donald Trump terhadap badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus masalah pengungsi Palestina.
Netanyahu diduga ingin badan badan PBB tersebut yakni United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dihapuskan.
“Saya sepenuhnya setuju dengan kritik kuat Presiden Trump terhadap UNRWA,” kata Netanyahu pada pertemuan kabinet Israel seperti dikutip dari Time of Israel, Ahad (7/1/2018).
Ia berdalih bahwa ada penyimpangan dalam penyaluran bantuan dari UNWRA terhadap pengungsi Palestina.
”Cucu-cucu pengungsi, yang bukan pengungsi, tapi yang dirawat oleh UNRWA, seharusnya tidak menerima bantuan,” kata Netanyahu.
Ia pun membeberkan fakta yang ia klaim terkait hal tersebut serta menyampaikan saran.
”Saya memberikan saran sederhana, bahwa dana untuk UNRWA harus diserahkan secara bertahap kepada Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB, dengan kriteria yang jelas untuk mendukung pengungsi nyata, dan bukan pengungsi fiktif, itulah yang terjadi hari ini di bawah UNRWA,” ujar Netanyahu.
Ia pun menegaskan, ”Situasi absurd ini harus diakhiri.”
Bantuan kemanusiaan UNRWA selama ini disalurkan untuk layanan pendidikan, perawatan kesehatan, dan sosial kepada lima juta orang Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Bantuan melalui UNRWA itu menjadi harapan bahwa suatu hari nanti orang-orang Palestina dapat kembali ke tanah mereka yang sekarang diduduki oleh Israel.
Itulah yang dikhawatirkan Netanyahu. HAl itu pulalah yang mendorong keinginannya meniadakan badan PBB tersebut.
”UNRWA adalah organisasi yang mengabadikan masalah pengungsi Palestina,”kata Netanyahu, ”(Badan) ini juga melanggengkan narasi dari apa yang disebut ‘hak kembali’ dengan tujuan untuk menghapuskan Negara Israel, dan oleh karena itu UNRWA harus lenyap.”
Sementara itu, juru bicara UNRWA, Chris Gunness, menolak tuduhan Netanyahu. Menurutnya, masalah pengungsi disebabkan oleh konflik bukan oleh UNRWA.
”Ini perlu diselesaikan oleh para pihak dalam konflik dalam konteks perundingan damai, berdasarkan pada resolusi PBB dan hukum internasional, dan memerlukan keterlibatan aktif masyarakat internasional,” kata Gunness.
UNRWA, menurut Gunness akan tetap memegang komitmen dalam menjalankan misinya.
”UNRWA diberi mandat oleh Majelis Umum PBB untuk melanjutkan jasanya sampai solusi yang adil dan abadi ditemukan untuk pengungsi Palestina.” []