SEBUAH film dokumenter terbaru garapan Netflix mengangkat sosok fisikawan muslim asal Pakistan. Platform streaming film ini sudah dirilis pada 1 Oktober 2019 lalu. Disutradarai oleh sutradara film yang berbasis di Brooklyn Anand Kamalakar dan diproduksi di bawah bendera Kailoola Productions, film dokumenter panjang itu berkisar pada kehidupan yang luar biasa dari fisikawan Pakistan, Dr Abdus Salam.
“Salam adalah Muslim pertama yang memenangkan hadiah sains Nobel,” ungkap Zakir Thaver, salah satu produser film, kepada BBC Culture.
BACA JUGA: 3 Ilmuwan Muslimah Sabet Penghargaan L’Oréal-UNESCO 2018
Pekerjaan hidup Salam adalah kunci untuk mendefinisikan teori fisika partikel yang masih digunakan sampai sekarang. Selain itu, ia meletakkan dasar untuk penemuan Higgs boson 2012 – partikel yang bertanggung jawab untuk memberikan semua massa partikel lainnya.
Setelah empat puluh tahun menorehkan prestasi dengan memenangkan Hadiah Nobel untuk Fisika, dan menjadi sosok genius yang hampir dilupakan, Netflix mengangkat kembali kisah Salam.
“[Dia] sangat berkomitmen pada jati dirinya dan memperbaiki nasib rakyatnya sehingga dia mengenakan sorban di Stockholm untuk menerima hadiah dari Raja Swedia. Bahkan, selama pidato penerimaan penghargaan, Salam mengutip Alquran.” urai Thaver.
Salam – The First ****** Nobel Laureate
Coming soon to a streaming platform near you. pic.twitter.com/qGezvVrzHt— Salam – the film (@salamdocufilm) May 31, 2019
Film dokumenter garapan Netflix ini menggambarkan dedikasi Salam yang tak tergoyahkan, dalam menghadapi situasi pengujian, untuk tiga hal: fisika, keyakinan, dan kebangsaannya.
Sepanjang hidupnya, Salam adalah seorang Muslim yang berdedikasi. Dia mendengarkan Alquran saat bekerja di kantornya yang juga rumahnya di London. Salam tidak pernah melihat agamanya sebagai penghalang bagi sains. Menariknya, ia sedang berjuang untuk teori terpadu yang akan menjelaskan semua fisika partikel, yang sejalan dengan kepercayaan agamanya.
“Kami [fisikawan teoretis] ingin memahami seluruh kerumitan benda mati dalam hal konsep dasar sesedikit mungkin,” katanya suatu ketika.
Siapa Salam?
Salam yang lahir pada 29 Januari 1926 dan wafat pada 21 November 1996, adalah seorang ahli fisika teori dari Pakistan. Dia berbagi Hadiah Nobel Fisika tahun 1979 dengan Sheldon Glashow dan Steven Weinberg.
BACA JUGA: Inilah Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim yang Dilupakan Dunia
Dia adalah orang Pakistan pertama yang menerima Hadiah Nobel dalam sains. Sekaligus orang kedua dari negara Islam yang menerima Hadiah Nobel (setelah Anwar Sadat dari Mesir).
Selain itu, Salam adalah penasihat ilmu pengetahuan untuk Kementerian Sains dan Teknologi di Pakistan dari tahun 1960 hingga 1974. Sebagai Penasihat Sains, Salam berperan dalam pengembangan Pakistan dalam penggunaan energi nuklir secara damai dan mungkin telah berkontribusi juga bagi pengembangan proyek bom atom Pakistan pada tahun 1972.
Bahkan sampai tak lama sebelum kematiannya, Salam terus berkontribusi pada fisika dan mengadvokasi pengembangan ilmu pengetahuan di negara-negara Dunia Ketiga. []
SUMBER: ABOUT ISLAM