KEIMANAN seseorang merupakan suatu hal yang menentukan tingkat kedekatan orang itu dengan Allah SWT. Maka, setiap umat Islam pastinya nikmat iman adalah hal yang paling diinginkan. Iman itu adalah percaya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Tapi, apakah hanya itu iman yang sesungguhnya?
Orang yang mengaku iman dengan sebenar-benarnya iman, adalah orang yang mengucapkan dengan lisan bahwa dia beriman. Dan dibenarkan oleh lubuk hatinya yang paling dalam. Dia senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Serta dalam pelaksanaannya tidak ada sedikit pun keraguan yang ada pada dirinya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang Mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar,” (QS. Qaf: 15).
Itulah ciri iman yang sesungguhnya. Nah, apakah ciri-ciri tersebut sudah ada pada diri kita? Marilah kita intropeksi diri dengan bercermin mengenai perbuatan kita selama ini. Bila kita menyadari bahwa ternyata keimanan yang sebenarnya tersebut belum ada pada diri kita, maka tumbuhkanlah keimanan itu. Perbaiki diri dengan lebih baik lagi agar Allah memberikan nikmat iman yang sebenarnya untuk kita. []