USIA 21-an sanggat rentan sekali dengan semilir manisnya sebuah bahtera rumah tangga. Bisa dibilang udah ‘ngebet pengen kawin’. Rasa ini pun kian mencuat menjadi-jadi, jikalau mendengar hadis Rasulullah SAW yang berisikan keutamaan pernikahan.
Sabda Rasulullah SAW, “Jika seseorang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya,” (HR Al-Baihaqi).
Sungguh hadis di atas membuat yang masih lajang ingin cepat menikah semakin kuat. ‘Jika seorang menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya’, begitu tergiur rasanya untuk segera menikah jika terus mendengar dan mengingat kalimat ini. Coba bayangkan dengan menikah kita sudah menyempurnakan separuh dari agama. Masya Allah…
Tapi tunggu dulu, ngebet pengen kawin sah-sah saja tak ada yang melarang. Apalagi, kalau niatnya untuk menyempurnakan sebagian agama Allah (karenaNya)? Betul atau tidak? Jika memang betul, emang calonnya sudah ada?
Jika niatnya tidak karena Allah semata-mata ingin memuaskan hawa nafsu saja. Tahan dulu! Sabar, emangnya nikah buat main-main apa? Sudah puas langsung tinggal. Tidak seperti itu, nikah merupakan sebuah perjanjian antara kita dan Allah SWT, bukan dihadapan manusia saja. Menikah juga bukan hal yang ‘remeh’ tetapi hal yang sakral. Jadi jangan main-main dengan pernikahan karena udah tidak tahan.
Untuk sekarang ini lebih baik ditahan dulu ngebet pengen kawinnya, karena…
1. Luruskan niat karena untuk beribadah kepada Allah SWT.
2. Merenung, apakah kita sudah memantaskan diri untuk pasangan kita kelak? Jika belum. Pantaskan dulu saja.
3. Tanya pada diri kita, sudah siapkah menjalani komitmen dalam pernikahan?
4. Tanya pada diri kita, sudah siapkah menjadi orang tua yang membimbing anak-anaknya untuk menjadi anak yang shaleh/shalehah?
5. Menintalah kepada Sang Pemilik Hati Allah SWT untuk senantiasa menjaga hati ini untuk tidak salah memilih.
Bersabarlah tidak usah terburu-buru ngebet pengen kawin, tetapi renungkanlah dan mintalah kepadaNya segala yang terbaik menurutnya. []