NIAT dalam seluruh ibadah terletak di dalam hati, dan dianjurkan (mustahab) diucapkan juga dengan lisan.
Jika mencukupkan diri hanya dengan hati, itu sudah cukup, namun jika hanya mencukupkan diri dengan lisan saja, tidak cukup.
BACA JUGA: Hadits Niat Mengandung Sepertiga Ilmu
Abu ‘Abdillah Az-Zubairi, ulama Syafi’iyyah mutaqaddimin, menyatakan, dalam shalat disyaratkan menggabungkan niat dalam hati dan mengucapkannya dengan lisan. Dan pendapat beliau ini keliru.
Jika lisannya melafazhkan niat tertentu, sedangkan hatinya meniatkan hal yang lain, yang dianggap adalah yang ada dalam hati. []
Rujukan: Al-‘Uddah Fi Syarh Al-‘Umdah Fi Ahadits Al-Ahkam, karya Imam Ibn Al-‘Aththar Asy-Syafi’i, Juz 1, Halaman 48, Penerbit Dar Al-Basyair Al-Islamiyyah, Beirut, Libanon.
Facebook: Muhammad Abduh Negara