JIKA terbetik dalam hati seseorang di malam hari, “Besok saya akan puasa Ramadhan”, maka itu sudah berniat. Demikian juga, jika seseorang terbangun sebelum shubuh dan sengaja makan sahur untuk puasa, maka itu juga dianggap sudah berniat.
Dalam Mukhtashar Ahkam Ash-Shiyam, terbitan Dar Ifta Yordania disebutkan:
BACA JUGA: Bolehkah Niat Puasa Qadha dan Sunnah Sekaligus?
ومعناها أن يكون عازما على ترك المفطرات في نهار اليوم القادم بقصد العبادة طاعة لله تعالى، وهذا المعنى حاصل لدى كل مسلم في كل ليلة من رمضان، فلا داعي للوسوسة.
Artinya: “Dan makna niat itu adalah berkomitmen/bertekad untuk meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa di siang hari besoknya, dengan tujuan ibadah, sebagai ketaatan kepada Allah ta’ala. Dan makna ini terwujud pada setiap muslim di setiap malam bulan Ramadhan, sehingga tak perlu ada waswas dalam persoalan niat ini.”
Disebutkan juga:
ومن استيقظ وتسحر فقد نوى، وكذا من كان عازما في فترة من الليل على صيام اليوم التالي.
BACA JUGA: Niat, Tata Cara, dan Bacaan Shalat Jenazah Lengkap
Artinya: “Siapa saja yang terbangun dan makan sahur, maka ia telah berniat puasa. Demikian juga, orang yang berkomitmen/bertekad di malam hari untuk puasa di besok harinya (berarti ia juga telah berniat).”
Jadi perkara niat ini perkara mudah, bukan perkara yang sulit.
Wallahu a’lam. []
Facebook: Muhammad Abduh Negara