PUASA adalah ibadah yang agung. Bagi seorang muslim, berpuasa adalah hal yang biasa, karena setiap tahun diwajibkan melakukan ibadah ini pada bulan Ramadhan. Selain puasa wajib, umat Islam juga dianjurkan melaksanakan puasa sunnah. Salah satunya yaitu puasa tarwiyah di bulan Dzulhijah. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang niat puasa tarwiyah dan keutamaan puasa dari segi kesehatan.
Ibadah puasa, baik wajib maupun sunah dilakukan dengan menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (magrib). Bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga, saat berpuasa juga diwajibkan untuk mengendalikan hawa nafsu (nafsu amarah) dan panca indera ke arah yang positif.
Dengan niat dan menjalankannya dengan benar, ibadah puasa dapat memberikan keutamaan kepada kita, mulai dari membuka jalan bagi kita untuk meraih takwa hingga terkabulnya doa.
Pada setiap bulan Dzuhijah sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha, terdapat 2 amalan puasa sunah yang amat dianjurkan bagi umat Islam, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzuhijah. Sedangkan puasa Arafah sunah untuk dilaksanakan pada tanggal 9 Dzuhijah.
BACA JUGA: Selain Puasa Arafah, Ini 2 Amalan Dahsyat di Hari Arafah
Puasa Tarwiyah memiliki keutamaan tersendiri, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut: “Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, Ibnu Abbas).
Karena sunah, niat puasa Tarwiyah bisa dilaksanakan pada siang hari, asalkan yang berniat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Yakni belum makan, minum, jima, dan lain semisalnya sejak terbit fajar hingga waktu Zuhur.
Berikut bacaan niat puasa Tarwiyah, latin beserta artinya.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
“Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”
Artinya: “Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT.”
Adapun bacaan niat puasa Tarwiyah jika diucapkan pada siang hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin niat puasa tarwiyah: “Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta’ala.”
Arti niat puasa tarwiyah: “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan berpuasa tak hanya soal pahala. Meskipun tentu ganjaran pahala dari Allah SWT adalah hal utama yang diinginkan. Namun puasa juga terbukti secara medis dapat memberikan dampak positif bagi tubuh kita. Apa sajakah itu?
Dikutip dari Klikdokter, berikut beberpa keutamaan ibadah puasa bagi kesehatan:
Meningkatkan Fungsi Otak
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berpuasa intermiten dalam waktu 11 bulan dapat meningkatkan fungsi serta struktur otak.
Selanjutnya, penelitian pada hewan melaporkan kalau puasa bisa melindungi kesehatan otak serta meningkatkan produksi sel saraf. Hal tersebut akan meningkatkan fungsi dan kemampuan kognitif.
Karena dapat juga bantu meredakan peradangan, berpuasa juga digadang-gadang dapat mencegah masalah neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Mencegah Kanker
Beberapa studi pada subjek hewan menunjukkan, berpuasa dapat bermanfaat untuk pengobatan sekaligus pencegahan kanker.
Faktanya, satu penelitian pada tikus menemukan bahwa puasa bergantian hari, membantu memblokir pembentukan tumor.
Demikian pula, sebuah penelitian menunjukkan, mengekspos sel kanker ke beberapa siklus puasa sama efektif dengan metode kemoterapi dalam menghambat pertumbuhan tumor serta tingkatkan efektivitas obat kemoterapi untuk kanker.
BACA JUGA: Bayarkanlah Utang Puasa Keluarga yang Sudah Meninggal Dunia
Mengontrol Kadar Gula Darah
Puasa dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Beberapa studi menyebutkan, berpuasa dapat membantu mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil, sehingga bermanfaat untuk pasien diabetes.
Dalam studi di The Journal of Nutrition, peneliti menyimpulkan, berpuasa secara berselang-seling akan mendorong seseorang memiliki kadar insulin yang lebih terkontrol, dibandingkan mencit yang menjalani diet rendah kalori.
Studi lain yang dipublikasikan di World Journal of Diabetes, penelitian yang dilakukan pada 10 subjek dengan diabetes mellitus tipe 2 menyebutkan bahwa menjalani ibadah puasa dapat turunkan kadar gula darah secara signifikan.
Dengan mengetahui manfaat puasa di atas semoga menjadikan kita lebih mencintai amal ibadah yang telah disyariatkan ini. Karena selain manfaat kesehatannya didapat, kita pun dijanjikan pahala yang besar.