APA saja nikmat dari Allah yang sering diabaikan oleh kita?
Ada tiga jenis nikmat Allah SWT yang mana ketika seorang hamba belum mendapatkannya, maka belumlah dia dikatakan sebagai orang yang mendapatkan kedamaian dan ketenangan hidup. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dengan sanad hasan, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barang siapa di antara kalian di pagi hari merasakan aman di tengah-tengah keluarganya, sehat jasmaninya, memiliki kebutuhan pokok untuk sehari-harinya, maka seakan-akan kenikmatan dunia ada di tangannya.” (HR. Tirmizi no. 2268)
Hadits di atas merupakan pengingat akan nikmat-nikmat Allah yang sudah terbiasa didapatkan manusia akan tetapi kebanyakan tidak merasakan akan kemuliaannya dan bahkan mengabaikannya.
BACA JUGA: Suami Istri Nikmati Jima, Ini 5 Tipsnya
Apa saja nikmat Allah yang sering diabaikan oleh hamba-Nya?
Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan yang Pertama, nikmat rasa aman
Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang-orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya.
Atau seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang menghancurkan harta benda dan menghilangkan nyawa. Ia tidur di bawah gemuruh suara pesawat perang dan dentuman meriam. Bahkan salah seorang di antara mereka menangkupkan tangannya di atas jantungnya, menunggu kematian yang bisa saja mendatangi mereka setiap saat.
Allah SWT berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan yang Kedua, nikmat sehat
Nikmat Allah yang sering diabaikan yang kedua adalah nikmat sehat. Sabda Nabi ﷺ
مُعَافًى فِي جَسَدِهِ
(sehat jasmaninya). Maksudnya adalah selamat dari sakit dan penyakit baik secara lahir maupun batin.
Imam Ahmad ra meriwayatkan di dalam Musnad-nya dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ pernah membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah sesunguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila dan penyakit kusta serta dari sejelek-jeleknya penyakit.”
Nabi ﷺ senantiasa memohon kepada Allah SWT keselamatan dalam agama, dunia, jiwa, keluarga, dan harta beliau setiap pagi dan sore.
Nabi ﷺ juga mengabarkan bahwa kebanyakan manusia melalaikan dan terpedaya dengan nikmat ini.
Imam al-Bukhari ra meriwayatkan dalam Shahih-nya dari hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas ra berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia terpedaya dengan keduanya; nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 5933)
Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan yang Ketiga, nikmat kecukupan rezeki
Nikmat Allah yang sering diabaikan yang ketiga adalah nikmat kecukupan rezeki. Sabda Nabi ﷺ
عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ,
maknanya memiliki kebutuhan pokok untuk sehari-harinya.
BACA JUGA: 4 Cara Bersyukur agar Tidak Kufur Nikmat
Maksudnya adalah dia memiliki makanan yang cukup untuk dikonsumsi dan bisa menghidupinya dari makanan yang halal. Makanan adalah salah satu nikmat Allah SWT yang sangat besar. Allah SWT berfirman,
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ * الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. Quraisy: 3-4)
Dan Nabi ﷺ senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari kelaparan. Imam Muslim ra meriwayatkan di dalam kitab Shahih-nya dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW berdoa,
اللهم اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا
“Ya Allah, jadikanlah kecukupan rezeki pada keluarga Muhammad.” (HR. Muslim no. 5273) []