PERNAHKAH kita sadari bahwa salah satu nikmat yang jarang kita syukuri adalah nikmat transportasi di zaman modern yang serba mudah. Coba kita bayangkan betapa susahnya nenek moyang Anda ketika sebagian kebutuhan mereka hanya dapat dipenuhi di tempat yang jauh. Mereka harus bepergian, tentunya dengan moda transportasi yang sederhana.
Bahkan tidak jarang mereka terpaksa harus bepergian tanpa sarana transportasi apapun. Perjalanan yang melelahkan dan menyedot banyak tenaga dan waktu. Ini membuktikan bahwa keberadaan moda transportasi sangat urgen bagi kehidupan Anda.
Wajar bila Allah Ta’ala mengingatkan kita agar bersyukur atas diciptakannya moda-moda transportasi canggih seiring perkembangan zaman. Dengan demikian Anda dapat berpindah dari satu tempat ke lainnya dengan mudah, cepat dan nyaman.
BACA JUGA: Saat Kita Melihat Kebaikan itu adalah Nikmat
Nikmat Transportasi di Zaman Modern
“Sungguh Kami telah memuliakan anak keturunan Adam, dan membawa mereka di daratan dan di lautan. Kami memberi mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas kebanyakan makhluq yang telah Kami ciptakan,” (QS Al Isra’: 70).
Allah Ta’ala mengingatkan Anda akan berbagai kenikmatan yang telah Ia limpahkan kepada Anda. Dimulai dari bentuk tubuh, akal pikiran, hingga berbagai kenikmatan yang melekat pada diri Anda. Sebagaimana Allah juga telah menyiapkan berbagai tunggangan, baik ketika berjalan di daratan maupun di lautan.
Andai tiada hewan yang dapat Anda tunggangi, lautan senantiasa bergelombang tinggi, atau tidak berombak, betapa susahnya hidup Anda. Kendaraan, baik yang klasik, semisal, kuda, pedati, andong atau yang moderen, motor, mobil, kapal, pesawat, atau kereta adalah karunia Allah Ta’ala. Itulah nikmat punya kendaraan yang diberikan Allah SWT.
Sepatutnya Anda bersyukur atas semua rezeki dan kemudahan yang dianugerahkan Allah kepada hambaNya dalam setiap kehidupan. Ada dua cara yang sepatutnya kita lakukan dengan rasa syukur atas rezeki dalam berkendara, check it out:
Pertama, melalui lisan. Lisan Anda adalah penerjemah bagi isi hati Anda. Berbagai keyakinan dan juga perasaaan hati, berupa cinta, benci, dan sedih, biasanya Anda utarakan melalui lisan Anda. Bahkan menyimpan perasaan hati Anda, dan tidak mengutarakannya adalah suatu pekerjaan sangat berat.
Wajar bila Islam mengajarkan kepada Anda untuk mengespresikan iman Anda tentang kendaraan Anda dalam ucapan lisan.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan yang telah menciptakan segala yang berpasang-pasang dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang engkau tunggangi. Supaya engkau duduk di atas punggungnya kemudian engkau ingat nikmat Tuhanmu apabila kengkau telah duduk di atasnya, dan agar engkau mengucapkan, ‘Maha Suci Tuhan Yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tiada menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami’,” (QS. Az Zukhruf: 12-14).
Nikmat Transportasi di Zaman Modern
Ucapan lisan Anda ini adalah bagian dari ekspresi syukur nikmat. Dengan demikian, ucapan lisan ini walau ringan dan mudah namun memiliki arti yang sangat penting, yaitu membedakan Anda dari orang-orang yang kufur dan ingkar terhadap nikmat Allah Ta’ala.
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka memilikinya. Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk kepentingan mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. Padanya mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman. Maka mengapa mereka tidak bersyukur,” (QS. Yasiin: 71-73).
Karena itu dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila mengendarai kendaraan, beliau mencontohkan kita untuk mengucapkan, ‘Maha suci Allah Yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tiada menguasainya, dan kami pastilah akan kembali kepada Tuhan kami.’
Nikmat Transportasi di Zaman Modern
BACA JUGA: Saudaraku, Allah Berikan 4 Kenikmatan dalam Ujian
Lalu beliau mengucapkan, ‘Alhamdulillah 3x, dilanjutkan dengan ucapan Allahu Akbar (takbir) 3x,’ dan ditutup dengan ucapan, ‘Maha Suci Engkau, sungguh aku telah banyak menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah hambamu ini, karena sesungguhnya tiada yang kuasa mengampuni dosa selain Engkau’,” (HR. Abu Dawud dan At Tirmizi).
Kedua, menggunakan kendaraan untuk urusan yang baik dan bermanfaat. Karena kendaraan Andalah nikmat, maka sudah sepantasnya bila Anda menggunakannya untuk urusan yang diridhai Allah. Layakkah bila Anda menggunakan kenikmatan Allah untuk menjalankan kedurhakaan kepada-Nya?
“Kelak pada hari kiamat, kedua kaki setiap hamba tidak akan bergeser hingga dimintai pertanggung jawaban tentang …… dan hartanya, dari mana ia memperolehnya dan kemana ia membelanjakannya,” (HR. At-Tirmizi). []
Referensi: Adab Berkendara/ Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri MA /www.ibnumajjah.wordpress.com