NOMO, bank syariah digital pertama di Inggris telah diluncurkan. Nomo merupakan bank digital Inggris yang berada di bawah payung Bank of London & The Middle East (BLME), bank pemenang penghargaan di mana Boubyan Bank Group menjadi pemegang saham mayoritas pada 2007.
Nomo yang diluncurkan Boubyan Bank Group itu menawarkan rekening bank Inggris yang sesuai dengan hukum syariah untuk nasabah di Kuwait dan Timur Tengah.
Dilansir dari Fintech Magazine, Kamis (5/8/2021), dalam mengembangkan Nomo, perusahaan berharap dapat menawarkan kepada pelanggan yang memenuhi syarat di Kuwait metode yang mudah untuk mengakses dan menginvestasikan uang di sektor perbankan Inggris. Aplikasi yang dirancang khusus memungkinkan pengguna untuk membuat akun hanya dalam beberapa menit dan memungkinkan transaksi poundsterling dan dolar AS tanpa batas melalui Mastercard.
BACA JUGA: Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Syariah
“Selain layanan perbankan harian, Nomo memberikan peluang investasi syariah dengan menawarkan deposito berjangka tetap. Boubyan Group dengan bangga memelopori bank digital mutakhir yang menyediakan layanan perbankan digital Islami, yang dapat diakses dari mana saja di dunia,” kata Adel Al-Majed, CEO Boubyan Bank Group.
“Sebagian besar bank syariah di wilayah GCC yang lebih luas berada di belakang kurva digital global dalam hal produk dan layanan digital yang ditawarkan kepada pelanggan. Nomo bertujuan untuk mendorong perbankan digital syariah menuju masa depan yang lebih inovatif di mana prioritasnya adalah kenyamanan nasabah dalam skala internasional,” tambah Al-Majed.
Saat ini perbankkan syariah menjadi yang banyak diminati dan digandrungi bukan saja oleh muslim. Pasar fintech syariah juga diperkirakan akan tumbuh pesat, volume transaksi diperkirakan mencapai 128 miliar dolar AS pada 2025, meningkat 161 persen dari angka pada 2020.
BACA JUGA: Akad Wadiah di Bank Syariah Itu Adalah Akad Qardh?
Dari negara-negara yang saat ini memimpin perubahan, Arab Saudi telah membuktikan sebagai yang negara paling sukses dengan sektor senilai 17,8 miliar dolar AS. Sekali lagi, ini diperkirakan akan meningkat menjadi 47,5 miliar dolar AS dalam empat tahun.
Dalam Peringkat Fintech Global 2021 Findexable, Kuwait tetap berada di 10 besar (#10) tetapi turun dua posisi di 2020. Nomo diharapkan menjadi batu loncatan bagi Kuwait untuk mengawali kebangkitan kembali kekayaan keuangan digital negara itu.
“Di Nomo, kami telah menyatukan tim yang mengesankan dari bank digital dan neo global dengan pengalaman mendalam dalam menciptakan sistem perbankan digital. Kami telah membuat kemajuan substansial dalam waktu singkat, dan saya berharap dapat bekerja sama dengan tim sebagai kami terus membangun bank,” kata Andrew Ball, CEO BLME. []
SUMBER: FINTECH MAGAZINE