BELAKANGAN ini acara tv yang di dalamnya mengandung unsur mistis atau klenik, seperti atraksi yang diduga kuat melibatkan dukungan jin, ramalan atau prediksi ‘ghaib’ ramai diperbincangkan. Pertanyaan pun muncul, Bagaimana Islam memandang hal atau perbuatan tersebut?
Islam melarang perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Itu merupakan salah satu dosa besar.
Ada sebuah hadis yang menyebut, “Barangsiapa mendatangi penyihir tidak diterima shalatnya selama 40 hari.”
Jadi, jelas, mendatangi penyihir atau ‘orang pintar’ yang identik dengan praktik perdukunan itu tidak boleh. Mendatangi penyihir atau dukun itu tidak diragukan lagi keharamannya, dan tidak diperbolehkan melakukannya.
Hal ini didasari oleh hadits dari Mu’awiyah bin Hakam ra, “Di antara kami ada beberapa orang yang mendatangi dukun, kemudian Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda, ‘Janganlah kalian datangi mereka (para dukun)!’” (HR. Muslim)
Gemar menonton acara demikian merupakan bentuk lain dari mendatangi dukun dan penyihir, hanya saja medianya berbeda. Karena hikmah dari larangan mendatangi dukun dan penyihir adalah agar terhindar dari keburukan yang mereka sebabkan. Dan dengan menonton video yang demikian terkadang keburukan tersebut tetap ada.
Adapun berkaitan dengan hadits yang ditanyakan, “Orang yang mendatangi penyihir tidak diterima shalatnya selama 40 hari”
Dalil ini dapat diterapkan jika seseorang mendatangi dukun, bertanya padanya tentang hal gaib (perkara tidak terindera, makhluk astral, masa lalu, atau masa depan) yang sifatnya nisbi dan kemudian membenarkannya, hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa sang dukun diberitahu oleh setan jin. Jika demikian, maka konsekuensi bagi orang tersebut ada dua:
Pertama, ia berbuat syirik kepada Allah Ta’ala yang jenisnya Syirik kecil (tidak membatalkan keislaman).
Kedua, shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
Adapun jika orang tersebut mendatangi dukun, bertanya padanya tentang hal gaib yang sifatnya mutlak dan kemudian membenarkannya, atau juga jika ia bertanya pada dukun lalu membenarkannya dengan keyakinan bahwa sang dukun tidak diberitahu oleh setan (dukun itu yang tahu sendiri), maka orang ini telah terjerumus dalam syirik akbar yang membatalkan keIslamannya. []
SUMBER: INDONESIA BERTAUHID