JAKARTA—Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, mengatakan umat Islam di Indonesia itu adalah umat yang toleran, pemaaf dan mementingkan persaudaraan ketimbang permusuhan.
Said Aqil mengungkapkan ada yang aneh dengan kondisi umat Islam di Indonesia belakangan ini.
BACA JUGA: Ini Alasan Cucu Pendiri NU Gabung ke BPN Prabowo-Sandiaga
“Ada sesuatu yang asing, ini antarsaudara kita jadi beringas, radikal, ini sama sekali tak menunjukkan watak jadi diri umat Islam Indonesia,” kata Said di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Rabu malam, (31/10/2018).
Said Aqil mengungkapkan bahwa dirinya pernah membaca soal gagasan bahwa khilafah harus terbentuk di Asia Tenggara, pada 2024 mendatang. Namun Ia tak merinci di mana membaca cita-cita khilafah itu.
Said lantas mengajak umat Islam khususnya NU dan Muhammadiyah menjaga agar hal itu tak terjadi. NU dan Muhammadiyah, ujar Said, berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathoniah, ukhuwah insaniah.
“Mari kita jaga semua. Jika tidak, ancaman perang saudara itu ada,” ujar Said.
BACA JUGA: Resmi, Cucu Pendiri NU jadi Jubir Prabowo-Sandiaga
Said juga mengajak seluruh masyarakat menjaga persaudaraan. Tanpa diminta pun, kata Said, NU dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi Islam tertua di Indonesia berkewajiban akan hal itu.
Menurut dia, kondisi di Indonesia saat ini masih jauh lebih baik ketimbang masyarakat Timur Tengah yang terus didera perang saudara. []
SUMBER: TEMPO