UNI Emirat Arab (UEA) -anggota kunci dari koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi- memutuskan untuk menarik pasukannya keluar dari Yaman. Abu Dhabi beralasan bahwa perang dilancarkan di Yaman “tidak dapat dimenangkan.” Keterangan ini diungkapkan surat kabar Amerika Serikat (AS) The New York Times (NYT), Kamis (1/8/2019).
Abu Dhabi mengatakan selama lebih dari sebulan terakhir, mereka telah memulai penarikan pasukan secara bertahap yang berpartisipasi dalam perang yang dipimpin Saudi untuk melawan kelompok Houthi di Yaman.
BACA JUGA: Ratusan Juta Anak jadi Korban Konflik, UNICEF: Kami Kehilangan 1 Generasi di Yaman
Menurut laporan sebelumnya, Abu Dhabi mengaitkan penarikan pasukan itu dengan beberapa alasan yang berbeda. Termasuk masalah keamanan domestik dan dukungan untuk upaya perdamaian yang dipimpin PBB.
Menyusul ketegangan yang meningkat di Teluk Persia antara Iran dan AS awal tahun ini, para pejabat Emirati mengklaim penarikan pasukan itu karena Abu Dhabi ingin memiliki pasukan dan peralatan “di negeri sendiri” jika diperlukan.
Pejabat Emirati juga kadang-kadang mengatakan bahwa penarikan pasukan karena “alasan taktis” atau akibat perubahan tujuan pertempuran yang awalnya adalah untuk “tujuan damai.”
Namun, sebuah artikel NYT pada Kamis (1/8/2019) mengklaim bahwa pejabat Emirat telah memberi tahu analis Barat tentang konflik yang dipimpin Saudi yang tampak “tidak dapat dimenangkan.” Surat kabar itu awalnya menerbitkan laporan yang mengatakan bahwa penarikan itu adalah “pengakuan yang terlambat” bahwa perang itu “tidak lagi dapat dimenangkan.”
Namun, artikel itu mengutip seorang pejabat Emirati yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa penarikan itu dilakukan untuk “mendukung gencatan senjata yang ditengahi PBB yang diperantarai PBB di Hudaydah.”
Artikel yang sama juga mengatakan bahwa beberapa pejabat UEA memilih untuk tidak mengumumkan keputusan penarikan di depan umum dengan alasan “untuk meminimalkan ketidakbahagiaan orang-orang Saudi.”
BACA JUGA: WHO: 24,4 Juta warga Yaman Butuh Bantuan Kemanusiaan
Namun, langkah Emirat dilaporkan sangat mengecewakan Riyadh.
Menurut laporan, Arab Saudi sangat bergantung pada pasukan Emirati dalam memajukan perangnya di Yaman. Abu Dhabi telah mempertahankan pasukan militer dan pasukan kesukuan yang rapuh untuk mempertahankan koalisi. []
SUMBER: PRESSTV