ISTANBUL—Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dalam pertemuan luar biasa di Istanbul, Turki, menegaskan tekadnya untuk mempertahankan Masjid al-Aqsa dari semua ancaman Israel.
“Kami mengutuk tindakan provokatif Israel baru-baru ini, termasuk penutupan Masjid al-Aqsa,” demikian pernyataan para menteri luar negeri OKI dalam sebuah komunike terakhir di Istanbul, lansir Daily Sabah, Selasa (1/8/2017).
Komite tersebut juga mengecam larangan terhadap Muslim dan Kristen Palestina untuk beribadah di tempat-tempat suci di al-Quds al-Sharif, penggunaan hukuman kolektif, serta penggunaan kekuatan mematikan dan berlebihan terhadap warga Palestina yang cinta damai.”
“Toleransi beragama, adalah teladan yang diterapkan selama berabad-abad di bawah pemerintahan Islam.”
“Masjid suci adalah kiblat Islam pertama dan satu dari tiga masjid yang paling suci; Sebuah tempat suci yang menjadi milik Islam,” mereka mengulangi.
Komite tersebut menegaskan kembali sejarah Palestina dan karakter religius dan spiritual kota al-Quds al-Sharif untuk seluruh umat Islam, dan tekadnya untuk mempertahankannya dari semua ancaman yang diakibatkan oleh pendudukan kolonial Israel,” kata pernyataan tersebut dalam komunike.
OKI sendiri berterima kasih kepada Turki, Yordania dan Arab Saudi atas dukungan mereka, prinsip serta proaktif selama konflik tersebut.
OKI juga mendesak masyarakat internasional untuk melakukan upaya yang diperlukan untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi sesuai dengan solusi dua negara yang diakui secara internasional dan untuk mengakhiri pendudukan Israel yang dimulai pada tahun 1967. []