Oleh: Ragil Rahayu, SE
Pengasuh MT Lubna Cordova
ragilrahayuw@gmail.com
SAAT ini kita sedang berada dalam bencana besar yaitu wabah covid-19. Wabah ini menyebar di seluruh dunia. Virusini menyerang siapa saja : tua maupun muda, kaya maupun miskin, pejabat maupun rakyat jelata, kulit hitam maupun kulit putih, muslim maupun kafir, orang baik maupun orang jahat.
Virus ini berdampak pada roda ekonomi. Omset penjualan menurun, proyek pembangunan mandeg, para pekerja dirumahkan, sopir dan ojek juga sepi. Dapur terancam tidak ngebul. Lantas, bagaimana kita menyikapi hal ini?
Iman pada Qadha dan Qadar
Kekuatan satu-satunya dalam menghadapi musibah ini adalah kekuatan iman. Khususnya iman pada qadha dan qadar. Meyakini bahwa kita adalah ciptaan Allah SWT dan semua yang terjadi telah ditetapkan oleh Dia. Corona adalah makhluk Allah SWT yang juga tunduk pada ketetapan-Nya. Iman pada qadha dan qadar akan menuntun kita untuk bersikap benar dalam musibah ini.
Hidup di dunia esensinya adalah berpindah dari satu ujian ke ujian berikutnya. Selama hidup kita akan terus diuji. Kadang kita diuji dengan kesulitan, kadang dengan kesenangan. Saat diuji dengan kesulitan, Allah SWT memerintahkan kita untuk bersabar. Orang yang sabar meyakini bahwa dirinya milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya. Maka tidak ada yang perlu dirisaukan. Kita serahkan semua urusan kita pada Allah SWT.
Kita harus selalu husnudzan (berprasangka baik) bahwa wabah dan semua dampaknya ini adalah dari Allah SWT. Ada kebaikan di balik semua ini. Karena wabah, manusia jadi sadar dirinya sangat lemah dan Allah SWT Maha Perkasa. Berkat wabah alam menjadi bersih, udara segar, langit biru dan ozon membaik. Karena harus di rumah, ikatan keluarga jadi makin kuat. Orangtua kembali mendampingi pendidikan anak. Suami istri kembali lengket. Inilah sebagian kebaikan di balik wabah ini.
Seorang muslim jika mendapat kegembiraan dia bersyukur dan jika mendapat kesedihan dia bersabar. Mukmin yang mengimani qadha dan qadar akan merasa ridha pada ketetapan Allah SWT. Hatinya tidak gelisah karena yakin urusannya telah ditetapkan Allah SWT. Meski kondisi sedang sulit, kita tetap yakin rezeki telah dijamin oleh Allah SWT. Allah SWT yang memberi makan seluruh alam semesta beserta isinya. Allah SWT mencukupi semua kebutuhan makhluk-Nya. Uang yang di tangan kita bisa habis, tapi rezeki di tangan Allah SWT tidak akan habis.
Semua yang menimpa kita, baik dan buruk adalah dari Allah SWT. Sehingga muncul sikap roja’ (berharap pada Allah SWT) pada diri kita. Yaitu berharap pada rahmat atau kasih sayang Allah SWT. Karena kasih sayang Allah SWT kita bisa bernapas dengan leluasa. Disaat ada orang lain yang terbaring di RS karena corona, merasakan sakit dan sulit bernapas. Karena menyadari kasih sayang Allah SWT ini kita makin mengenal Allah SWT (ma’rifatullah) dan mendekat pada Allah SWT (taqarub ilallah).
Taubat
Saat ini kita ditimpa banyak musibah. Bukan hanya wabah corona, tapi juga krisis multidimensi. Yaitu krisis ekonomi, krisis kepemimpinan, krisis sosial, krisis keyakinan, krisis keluarga, dll. Kita harus introspeksi, bahwa ada yang salah dengan kehidupan kita dan harus bertaubat.
Jika kita bertaubat, Allah SWT pasti memberi pertolongan. Namun kalau kita meninggalkan Allah SWT, itu akan memperburuk kondisi yang ada. Jadi mari kita semua bertaubat, baik individu, masyarakat maupun negara. Menurut Imam Al Ghazali, cara bertaubat adalah : mengakui kesalahan, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang diperbuat.
Mari melakukan muhasabah, sehingga Allah SWT membukakan pintu maghfirah. Di situlah akan terbuka penyelesaian bagi masalah kita saat ini. Virus itu makhluknya Allah SWT. Sangat mudah bagi Allah SWT untuk menghentikannya, tidak ada yang sulit bagi-Nya.
Tinggal, apakah kita mau meninggalkan berbagai kesalahan sistem hidup yang kita jalankan selama ini. Selama ini kita hidup tidak menggunakan aturan Allah SWT. Inilah saatnya kita bergegas menuju ampunan Allah SWT. Semoga wabah ini segera berakhir. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word