TETESAN tinta ini, mengenang guru dan murabbi kami. Saya tidak mengenalnya melainkan beliau orang yang sangat tulus dan ikhlash. Tak ada embel-embel apapun dalam dawahnya kecuali meraih ridhaNya.
Saya tidak mengenalnya, kecuali orang yang semangatnya tidak pernah turun.
Saya tidak mengenalnya, kecuali orang yang keletihan letih mengikutinya.
Dan saya tidak mengenalnya, kecuali orang dimana kebosanan bosan mengikutinya.
BACA JUGA: Amal Baik Orang-orang yang Berdusta
Hari harinya selalu berfikir, bagaimana menjaga kader dawah yang ada dan merekrut tunas-tunas baru demi suburnya medan da’wah.
Sampai kemudian datanglah ujian dari Allah. Beliau menderita sakit kepala yang tak tertahankan. Karenanya dalam kegiatan dawah, kerap kali saya melihat beliau menggaruk-garuk kepalanya. Menurut cerita salah satu adiknya, itu adalah bentuk expresi beliau menahan rasa sakitnya.
Sampai akhirnya, kepala beliau harus dioperasi beberapa kali. Juga menjalani kemotrapi, akibatnya berat badan pun turun drastis, suara beliau pun berubah tak seperti sebelumnya.
Dalam hati saya berucap, “Orang baik banyak ujiannya ya, sedangkan orang jahat kok panjang umurnya?”
Itulah Sunnah Ibtila “ujian”. Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling dahsyat ujiannya adalah para nabi, kemudian yang paling dekat dan paling dekat.”
Tanda kebaikan Allah kepada seorang hamba, ia berikan ujian dan musibah, Dan dengan ujian itu manusia menjadi mulia ataupun hina.
Nabi SAW bersabda, “Aku merasakan demam sebagaimana dua orang kalian yang merasakan demam.”
Orang baik banyak ujiannya, agar kita menyayanginya. Orang jahat panjang umurnya, agar kita tidak patah arang melawannya. Mungkin itu hikmah yang terselip.
BACA JUGA: Rahasia Tolong Menolong dalam Kebaikan
Betapapun ujian ini mengharu biru, kami dan keluarga beliau, namun begitu takjubnya kami, yaitu terhadap istrinya. Tak ada yang menghiasi wajahnya kecuali sabar dan senyuman, tak ada makian dan serapah yang kami saksikan, kecuali bersabar dan ikhlas atas ujian ini.
Mari doakan agar Allah menggantikan untuk beliau sesuatu yang lebih baik dari apa yang Ia ambil.
Kulit yang baru.
Darah segar yang baru dan mengalir deras, sederas semangat beliau.
Suara yang baru dan semua kebaikan untuknya.
Untuk niat dan doa ini. Alfatihah. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari