ORANG beriman tidak pernah putus dari rahmat Allah karena mereka memahami bahwa kasih sayang-Nya meliputi segala sesuatu.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)
Ayat ini mengajarkan bahwa selama seseorang masih beriman dan bertakwa, ia akan selalu berada dalam naungan rahmat Allah, meskipun sedang menghadapi kesulitan. Bahkan, dalam kondisi yang paling sulit sekalipun, rahmat Allah tetap hadir, meskipun kita belum menyadarinya.
Rahmat Allah dalam Segala Keadaan
1. Saat Mendapat Nikmat
Orang beriman memahami bahwa segala nikmat yang ia terima, baik berupa kesehatan, rezeki, keluarga, maupun kebahagiaan, adalah bentuk kasih sayang Allah. Oleh karena itu, ia selalu bersyukur dan tidak lupa bahwa semua itu adalah titipan dari Allah.
BACA JUGA:Â Â Rahmat Allah pada Hamba-Nya saat Dimasukkan ke Dalam Kubur
Rasulullah ï·º bersabda: “Orang yang makan dan bersyukur mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa dan bersabar.” (HR. Tirmidzi)
2. Saat Menghadapi Ujian
Orang beriman tidak melihat ujian sebagai tanda bahwa Allah meninggalkannya. Sebaliknya, ia meyakini bahwa cobaan adalah bentuk kasih sayang Allah agar dirinya semakin kuat, semakin dekat dengan-Nya, dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ï·º bersabda:
“Barang siapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, maka Allah akan memberinya ujian.” (HR. Bukhari)
Dengan pemahaman ini, seorang mukmin tidak pernah berputus asa atau merasa ditinggalkan oleh Allah, karena ia tahu bahwa setiap cobaan membawa hikmah dan rahmat yang tersembunyi.
3. Saat Terjatuh dalam Dosa
Bahkan ketika seorang hamba terjerumus dalam dosa, rahmat Allah tetap terbuka lebar. Allah tidak ingin hamba-Nya berputus asa, tetapi justru ingin mereka kembali dan bertaubat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Az-Zumar: 53)
BACA JUGA:Â Â Rahmat Allah pada Biji-Bijian Makanan Pokok
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi orang beriman untuk merasa terputus dari rahmat Allah, karena pintu taubat selalu terbuka dan kasih sayang-Nya tidak terbatas.
Rahmat Allah tidak pernah berhenti bagi orang yang beriman. Baik dalam keadaan senang maupun susah, Allah selalu menyertainya. Kuncinya adalah tetap bertakwa, bersabar, dan bersyukur dalam setiap keadaan. Dengan demikian, seorang mukmin akan selalu merasa tenang dan yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkannya. []
REDAKTUR: MUHAMMAD FAIRUZI IKHWAN