KEMISKINAN ibarat hewan buas pemangsa manusia. Semua orang takut padanya. Padahal sebagai Muslim tidaklah pantas takut pada kefakiran dan kemiskinan, karena tidaklah Allah Azza wa Jalla menciptakan makhluknya jika tidak dibarengi dengan rezekinya.
Syeikh Abdul Qadir Al-Junaid telah memberikan petuah agar kita tidak takut kepada kemiskinan.
Jika kalian memiliki rasa takut maka janganlah takut dari kefakiran, dan jika kalian berada dalam kecemasan maka janganlah cemas dari kefakiran, dan janganlah kalian takut dan khawatir kecuali dari dunia yang akan dibentangkan terhadap kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan semangat terhadapnya sehingga kalian binasa dengan sebab itu.
Maka bergembiralah dan mengharaplah apa yang membuat kalian senang, Demi Allah! Bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian. Namun aku mengkhawatirkan atas kalian dibentangkannya dunia atas kalian sebagaimana dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya sehingga akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.
Dan ketahuilah bahwa kalian tidaklah lebih dicintai Allah daripada RasulNya dan kalian tidaklah lebih mulia dan lebih utama serta lebih besar kedudukannya di sisiNya daripada RasulNya, namun beliau dicabut rohnya yang mulia dalam keadaan beliau hidup dengan penghidupan yang sedikit.
Al Imam Muslim meriwayatkan dalam ShohihNya dari ‘Aisyah ra, ia berkata:
“Sungguh Rasulullah SAW meninggal dunia dalam keadaan beliau tidaklah kenyang dari roti dan minyak dalam sehari dua kali.”
Kemudian bahaya apakah yang akan dihadapi seseorang dan kesedihan apakah yang akan menimpanya? Seandainya ia hidup diantara manusia di dunia ini dalam keadaan fakir namun di sisi Allah di akhirat nanti ia mulia, bahagia, senang dan mendapatkan kenikmatan serta kemuliaan.
Rasulullah bersabda: “Aku berdiri di pintu Jannah (Surga) ternyata keumuman orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin, adapun orang-orang kaya dan berkedudukan maka mereka tertahan.”
Tidakkah apa yang disabdakan oleh Nabi berikut ini membuat hatinya tenang, dan memutus ketamakan jiwanya serta menghentikan pandangannya terhadap apa yang ada di tangan-tangan manusia yaitu sabda Nabi: “Orang-orang fakir masuk ke dalam Jannah (Surga) 5000 tahun sebelum orang-orang kaya.” []
SUMBER: KHUTBAH YANG BERJUDUL “ILAL KHO-IFINA MINAL FAQR” YANG DITULIS OLEH SYAIKHÂ ABDUL QODIR AL JUNAID.