Oleh: NS Risno
ensrisno@gmail.com
DI akhirat nanti, ada orang orang yang ingin dikembalikan lagi hidup di alam dunia dengan tujuan agar mereka dapat melaksanakan ketaatan kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh yang sebanyak banyaknya.
“Wahai Rabbi kembalikanlah aku (ke dunia),agar aku berbuat amal yang sholih terhadap yang telah aku tinggalkan,” (QS : al-Mukminun ; 99-100).
Mereka adalah orang orang yang menyesali diri, karena telah menyia-nyiakan waktu, tidak menggunakan kesempatan yang telah Allah berikan kepadanya. Selama hidup di dunia, mereka tidak mau taat kepada Allah,tidak mau mengerjakan amal sholih. Telah datang kepadanya orang orang yang membawa peringatan.
Namun dengan sombong mereka menolak peringatan itu serta mencela dan merendahkan orang-orang yang membawa peringatan.
Setelah memasuki alam akhirat dan menyaksikan azab yang begitu mengerikan, mereka menyesali diri dan ingin dikembalikan lagi tinggal di dunia agar bisa melaksanakan ketaatan dan beramal sholih.
Dan juga, sekiranya mereka memiliki apa-apa yang ada di bumi, mereka akan menebus dirinya dengan semua itu asalkan mereka bisa bebas dan terhindar dari pedihnya azab Allah.
“Dan jikalau setiap diri yang zalim itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu,dan mereka menyembunyikan penyesalanya ketika mereka telah menyaksikan azab itu,” (QS :Yunus : 54).
Namun, sungguh penyesalan mereka itu hanya sia-sia belaka. Penyesalan mereka telah terlambat. Mereka tidak mungkin dikembalikan lagi tinggal di dunia. Dan pada hari itu juga tidak berlaku lagi tebusan.
Diceritakan, suatu hari Riyah al-Qaisy mendatangi Abu Ishaq dan berkata, “Wahai Abu ishaq, mari ikut aku menemui penghuni akhirat. Dan mari kita membuat komitmen bersama di sisi mereka.”
Lalu keduanya pergi ke tempat pemakaman untuk dzikrul maut atau mengingat kematian. Keduanya duduk disisi sebuah kuburan, Riyah al -Qaisy lalu bertanya, “Wahai Abu Ishaq, kira-kira apakah yang diangankan oleh si mayit ini sekiranya ia diminta untuk berangan angan?”
Abu Ishaq menjawab, “Demi Allah, pastilah ia ingin dikembalikan lagi tinggal ke alam dunia, agar dapat menaati Allah dan memperbaiki amalnya.”
Riyah al-Qaisy lalu berkata, “Nah Abu Ishaq,mumpung sekarang ini kita masih diberi kesempatan Allah tinggal di dunia, mari kita mentaati Allah dan memperbaiki amal kita.”
Wallahu a’lam. []
Magetan, Syawal 1438 H
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.Â