ABDURRAHMAN bin Auf termasuk salah seorang yang ikut berhijrah ke Habasyah dengan tujuan menyelamatkan agamanya dan mencari keadilan di wilayah kekuasaan Raja Najasyi. Namun, karena hati Abdurrahman tidak mampu menahan rasa rindu kepada Rasulullah ï·º ketika berada jauh dari Beliau, maka ia segera kembali ke Mekah.
Abdurrahman merupakan salah satu sahabat yang termasuk ke dalam 10 orang yang dijamin masuk surga. Abdurrahman selalu ingin dekat dengan Rasulullah ï·º. Saat umat muslim berhijrah ke Madinah, Abdurrahman ikut bersama rombongan kaum muslimin.
Di sana, Rasulullah ï·º sengaja mempersaudarakan kaum Anshar dari Madinah dan kaum Muhajirin dari Mekah. Setiap orang akan dipersaudarakan dengan satu orang lainnya. Kala itu, Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Salad bin Ar-Rabi, salah seorang sahabat Anshar yang telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
BACA JUGA:Â Mengapa Abdurrahman bin Auf Menangis?
Kaum Anshar dikenal sebagai orang-orang yang pemurah dan mengutamakan orang lain daripada diri mereka sendiri. Begitu dipersaudarakan, Sa’ad bin Ar-Rabi langsung membawa Abdurrahman untuk datang ke rumahnya.
Sa’ad bin Ar-Rabi datang dengan membawa hartanya, lalu ia meletakkannya di hadapan Abdurrahman. Sa’ad berkata kepada Abdurrahman, “Ini adalah hartaku yang aku bagi menjadi dua, maka pilihlah separuh yang dapat kamu ambil untuk dirimu.”
Selain itu, Sa’ad juga menawarkan sebagian rumahnya untuk Abdurrahman. “Ini adalah rumahku yang terdiri dari dua tingkat. Pilihlah tingkat yang kamu sukai, dan tinggallah di sana,” kata Salad.
Melihat apa yang ditawarkan saudara barunya itu. Abdurrahman hanya tersenyum sambil berkata. “Wahai saudaraku, semoga Allah memberikan keberkahan dalam hartamu, keluargamu, dan rumahmu. Sebaiknya tunjukkan saja kepadaku jalan menuju pasar.”
Setelah ditunjukkan letak pasar terdekat, Abdurrahman bin Auf pun keluar dengan membawa kayu bakar di pundaknya untuk dijual. Sejak hari itu, ia menjalankan hidupnya dengan penuh kerja keras dan perjuangan. Bersamaan dengan itu pula, dimulailah kehidupan yang penuh dengan keimanan di Madinah.
Suatu hari, Rasulullah ï·º mendapat kabar bahwa Abdurrahman bin Auf akan menikah. Saat itu pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah, karena membutuhkan banyak biaya untuk membayar mahar kepada calon istri.
Rasulullah ï·º pun datang untuk mengucapkan selamat kepada Abdurrahman bin Auf. Beliau berkata kepadanya, “Apakah benar engkau akan menikah, wahai Abdurrahman bin Auf?”
Abdurrahman menjawab, “Benar, wahai Rasulullah. Aku akan menikah.”
BACA JUGA:Â Abdurrahman bin Auf Selalu Gagal Jadi Orang Miskin
Rasulullah ï·º berkata lagi, “Apa yang kamu gunakan untuk membayar mahar kepada istrimu?”
Abdurrahman menjawab, “Emas seberat biji kurma. wahai Rasulullah.”
Rasulullah ï·º bersabda kepada Abdurrahman. “Sembelihlah walau hanya satu ekor kambing untuk saudara-saudara muslimmu. Semoga Allah memberikan keberkahan dalam hartamu.”
Abdurrahman menuruti perintah Rasul. la menyembelih kambing saat pernikahannya, dan doa Rasulullah SAW dikabulkan oleh Allah. Allah telah memberikan keberkahan dalam harta Abdurrahman, sehingga ia menjadi salah satu orang terkaya di Madinah. []
Sumber: 65 Cerita Teladan/ Penulis: Sakha Aqila Mustofa/ Penerbit: PT. Wahyu Media/ 2008