HIDUP di dunia ini tidak selamanya kekal. Pasti kita akan menghadapi kematian. Kita akan berpindah ke alam yang entah seperti apa. Bisa jadi lebih baik daripada di dunia. Namun, bisa pula lebih menderita daripada hidup di dunia. Jangankan orang lain yang telah wafat, diri kita sendiri pun tak tahu akan ditempatkan di lingkungan seperti apa.
Orang yang telah wafat, tentu memiliki kenangan tersendiri. Entah itu kaitannya dengan diri kita maupun dengan orang banyak. Maka, ada yang mengatakan bahwa kita sebagai manusia yang masih memiliki kesempatan hidup di dunia, agar mengingat dan menceritakan kebaikan-kebaikan orang yang telah wafat. Apa maksudnya?
Maksud dari harus menceritakan kebaikan-kebaikan orang yang wafat yaitu agar perbuatan-perbuatan baik dari orang yang telah wafat itu dapat dijadikan contoh dan ditiru. Orang yang mendengar akan berpendapat bahwa banyak orang yang berbuat baik dan berbuat baik itu sudah umum. Lalu dia terkesan dan berusaha menirunya.
Tetapi sebaliknya, jika yang diceritakan itu kejelekan akan mudah meniru kejahatannya. Orang yang mendengarnya akan mudah meniru, dan apabila orang yang mendengar itu suka berbuat jahat, dia akan menganggap bahwa berbuat jahat itu adalah umum dan lumrah. Dia merasa bahwa yang melakukan hal-hal buruk dan jahat bukan hanya dia. Dia akan gampang mengatakan, fulan dan fulan pun juga melakukan seperti itu.
Itulah mengapa kita harus bisa menceritakan kebaikan-kebaikan dari orang yang telah wafat. Karena mereka telah mengukir sejarah perjalanan hidupnya yang pernah dilakukan secara baik. Sehingga, dapat menjadi pelajaran baik pula bagi orang yang masih hidup di dunia. Kalau pun memiliki sisi negatifnya, maka tetap saja yang diceritakan adalah sisi positifnya saja. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani