INTERNET menjadi sarana pembelajaran yag penting di masa pandemi, terutama karena sekolah dilakukan di rumah. Para pelajar yang merupakan anak dan remaja, mengakses pekajaran sekolah mereka menggunakan internet.
Di samping kondisi sekolah yang dialihkan ke rumah-rumah selama masa pandemi, pendidikan dari rumah memang sudah jadi keharusan sekaligus kebutuhan anak.
Banyak orang tua memilih untuk mendidik anak-anaknya di rumah baik melalui homeschooling atau sekolah alam, sebagai cara yang dinilai terbaik untuk melindungi anak dari elemen berbahaya masyarakat, dan dari pergaulan yang buruk. Namun, tetap saja kekhawatiran muncul bersama kemudahan akses internet bagi anak. Bagaimana jika pengaruh buruk itu diakses anak-anak secara online?
BACA JUGA: Inovatif, Ayah Muslim Ini Ciptakan Sajadah Interaktif untuk Ajarkan Anaknya Shalat
Berurusan dengan internet dan penggunaannya adalah topik yang sulit bagi para orang tua Muslim. Di satu sisi, internet penuh dengan situs web pembelajaran yang luar biasa, dokumenter, video YouTube pendidikan, dan situs web Islam, dan juga merupakan cara yang bagus untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman.
Tapi kemudian ada sisi gelap yang disadari semua orang tua. Ada situs-situs porno, penindasan maya, situs-situs ekstremis yang memikat kaum muda Muslim untuk melakukan kekerasan, dan banyak hal lain yang tidak diharapkan orang tua. Maka perlu solusi untuk menanggulanginya.
Mengetahui tentang dark net telah menimbulkan kekhawatiran besar dari para orang tua. Apakah kita mengizinkan anak-anak kita menggunakan internet? Pada usia berapa kita mengizinkannya? Bagaimana kita membatasi akses mereka ke situs web yang berpengaruh buruk? Apa yang kita lakukan jika kita melihat seorang remaja di situs web yang amoral?
Sebelum menjawab semua itu, penting untuk memahami hukum Islam dalam menggunakan internet.
Internet adalah alat, dan seperti semua alat lainnya, aturan didasarkan pada penggunaannya dan bukan alat itu sendiri. Jika internet digunakan untuk tujuan halal dan bermanfaat, maka diperbolehkan. Padahal, menggunakan internet bahkan bisa menjadi ibadah bila digunakan sebagai sarana dakwah dan menyebarkan ilmu keislaman.
BACA JUGA: Larang Anak Anda dengan Penjelasan Ilmiah
Namun, ketika internet disalahgunakan untuk melakukan segala jenis dosa, maka penggunaannya menjadi dosa untuk saat itu saja.
Membuat keputusan massal bahwa orang tidak boleh menggunakan internet sama sekali,itu bertentangan dengan prinsip-prinsip utama Fiqh yang mencakup, “Aturan asli suatu hal adalah diperbolehkan,” dan bahwa “Agama itu praktis.” Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet diperbolehkan, dan hanya dilarang jika digunakan untuk alasan yang tidak baik atau negatif.
Dikutip dari laman About Islam, berikut tips dari Syekh Ismail Kamdar yang dicetak di Jurnal Fitra, terkait langkah praktis bagi orang tua dalam membatasi anak berinternet:
1 Ajari anak untuk bertanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan mereka
Tanggung jawab tidak hanya terkait dengan internet. Sebagai orang tua Muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk mendidik anak kita untuk bertanggung jawab. Kita bisa melakukan ini dengan mengajari mereka tentang Akhirat dan pertanggungjawaban atas perbuatan mereka. Kita juga bisa melakukan ini dengan memberi mereka tanggung jawab sejak usia muda, alih-alih memanjakan mereka.
Karakter yang bertanggung jawab harus menjadi bagian dari siapa mereka, secara langsung maupun online, dan merupakan langkah pertama untuk penggunaan internet yang bertanggung jawab.
2 Diskusikan dengan mereka secara terbuka tentang bahaya internet
Orang tua harus transparan dengan anak-anak mereka tentang bahaya apapun. Tentu saja, percakapan perlu dibuat sesuai usia. Tetapi anak-anak perlu tahu bahwa hal-hal buruk ada di internet, sama seperti di mana pun, dan mereka perlu tahu tentang banyak cara situs web ini dapat membahayakan mereka.
BACA JUGA: Agar Anak Tak Kecanduan Gim, Ini Saran KPAI untuk Para Orangtua
Seorang anak yang berpengetahuan lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh ke dalam perangkap online apa pun, terutama jika mereka menyadari mengapa sesuatu itu buruk dan bahaya yang dapat ditimbulkannya bagi mereka.
3 Buat aturan, kebijakan, harapan, dan akibat yang jelas
Komunikasi adalah kunci disiplin. Jika Anda ingin anak Anda mengikuti aturan Anda, maka aturan ini harus sangat jelas. Orang tua harus menetapkan aturan dan kebijakan yang sesuai dengan usia untuk penggunaan internet. Aturan tersebut dapat mencakup pembatasan waktu internet dan konsumsi data, dan mengizinkan
orang tua untuk sesekali memeriksa perangkat mereka untuk memantau penggunaan.
Harapan juga harus sangat jelas. Beri tahu anak Anda bahwa Anda memercayai dia dengan internet dan berharap mereka menggunakannya hanya untuk hal-hal yang diperbolehkan. Demikian pula, akibat tidak memenuhi harapan dan melanggar aturan harus jelas dan ditegakkan. Beberapa dampak yang disarankan termasuk penyitaan perangkat, penangguhan hak akses internet, atau pembatasan penggunaan internet untuk tujuan belajar saja. []
SUMBER: ABOUT ISLAM