ORANG yang menelan api dalam perut, siapakah dia? Dan kenapa?
Orang yang berbuah kejahatan tentu akan mendapat hukuman dari Allah SWT. Salah satu hukuman yang akan diberikan oleh Allah berbentuk siksaan di dalam neraka. Dan ada salah satu golongan yang seperti menelan api di dalam perutnya. Siapakah mereka?
Di dalam menafsirkan ayat, “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dhalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (QS. An-Nisa: 10), Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka nanti di akhirat akan masuk ke dalam neraka.
BACA JUGA: 8 Nama Neraka
Ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya berbahagia sesorang yang di dalam rumahnya ada anak yatim yang dipenuhi hak-haknya, dan sungguh celaka seseorang yang di dalam rumahnya ada anak yatim yang tidak dipenuhi hak-haknya.
Al-Faqih berkata: Muhammad bin Al Fadl menceritakan kepada kami dengan sanadnya dari Ibnu Umar RA bahwasanya ia ditanya tentang dosa-dosa besar, kemudian ia menjawab, “Dosa-dosa besar itu ada sembilan, yaitu menyekutukan Allah, membunuh orang yang beriman dengan sengaja, lari dari barisan (dalam perang pada jalan Allah), menuduh berbuat zina kepada orang yang menjaga dirinya, makan harta anak yatim, makan riba, durhaka kepada dua orang tua, sihir dan menghalalkan barang yang haram.”
BACA JUGA: 4 Lelaki yang Ditarik ke Neraka oleh Seorang Wanita
Dari Mujahid dari Ibnu Abbas RA bahwasanya dia berkata, “Ada enam perbuatan buruk yang tidak ada taubatnya yaitu memakan harta anak yatim, menuduh zina orang yang menjaga dirinya, lari dari barisan (dalam perang pada jalan Allah), sihir, menyekutukan Allah dan membunuh salah seorang dari para nabi.”
Dari beberapa dalil tersebut, jelas dikatakan bahwa orang yang memakan harta anak yatim, jangankan di akhirat, di dunia pun ia seperti menelan api dalam perutnya. Hingga nanti tiba di akhir zaman, ia akan masuk ke dalam api neraka. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang