“OTAK adalah neuroplastik, yang pada dasarnya berarti itu bisa berubah. Perilaku negatif dan lingkungan beracun dapat memengaruhi fungsi dan struktur otak dan berpotensi menyebabkan otak untuk ‘menyusut’ dari waktu ke waktu,” demikian sebuah paparan ilmiah yang dimuat di media Bustle.
Tak sembarangan, paparan tersebut dikemukakan oleh ahli saraf kognitif Dr. Caroline Leaf.
“Meskipun otak yang menyusut tampak seperti sesuatu yang mengerikan, ternyata kebiasaan kita benar-benar dapat mengubah struktur otak kita entah itu untuk lebih baik atau lebih buruk,” kata Dr. Leaf.
BACA JUGA: 2 Dampak Buruk Begadang bagi Otak
Hah, kebiasaan atau gaya hidup seperti apa yang dapat menyebabkan penyusutan otak seperti dipaparankan dokter ahli tersebut? Berikut ini ulasannya.
1. Minum alkohol
Penelitian di Universitas Oxford menemukan bahwa minum alkohol berpengaruh pada penyusutan di hippocampus, area otak yang berhubungan dengan kognisi dan pembelajaran.
“Bahkan tingkat alkohol yang sedang dapat mengganggu tidur yang menyebabkan hilangnya kepadatan otak,” kata ahli saraf kognitif Dr Jared Cooney Horvath.
2. Merokok
Ternyata, merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, tetapi juga dapat membahayakan otak.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry menemukan bahwa perokok pada jangka panjang memiliki korteks serebral yang lebih tipis, yaitu area otak yang berperan dalam memori, bahasa, dan persepsi.
Menurut penelitian tersebut, berhenti merokok dapat membantu mengembalikan setidaknya sebagian dari ketebalan korteks, tetapi prosesnya lambat.
3. Makanan tertentu
Makanan jelas memengaruhi kesehatan, termasuk kesehatan otak.
“Makanan yang diproses dengan tinggi gula, garam dan lemak dapat memengaruhi cara otak membangun memori dan fungsinya, merusak pembatas antara darah dengan otak yang berpotensi mengarah pada pembentukan plak amyloid yang terkait dengan Alzheimer,” kata Dr Leaf.
Hal ini dibuktikan melalui salah suatu studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine. Studi ini menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minuman manis, makanan ringan tinggi natrium, dan daging olahan cenderung memiliki hippocampus yang lebih kecil.
4. Stres
“Seperti segala sesuatu dalam hidup, cara kita memandang situasi yang menekan dapat memengaruhi cara mereka memengaruhi kesehatan mental dan fisik kita,” kata Dr Leaf.
Tingkat hormon stres kortisol yang tinggi juga terkait dengan pengurangan volume otak, yang dapat menyebabkan menurunnya kinerja pada beberapa memori dan tugas berpikir. Itulah yang terungkap dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology.
5. Kurang tidur
“Jika Anda memiliki gangguan tidur kronis, bicarakan dengan dokter anda tentang cara-cara untuk meningkatkan kualitas tidur,” kata ahli neuropsikologi olahraga klinis Dr Erin Reynolds, Psy.D.
Sebab, menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurology, orang yang sering mengalami gangguan tidur memiliki massa otak yang lebih kecil daripada mereka yang mendapatkan tidur lebih panjang dan cukup.
Penyusutan otak sendiri bahayanya jelas. Ini berpengaruh pada kemampuan kognitif, seperti berfikir dan lain sebagianya. []
SUMBER: BUSTLE