YERUSALEM–Pejabat Direktur Negara Oxfam di Wilayah Pendudukan Palestina Dina Jibril telah menanggapi pengumuman Israel tentang pengiriman kelebihan vaksin ke Republik Ceko, Hongaria, Honduras, dan Guatemala. Jibril menggambarkan kesepakatan itu sangat “memalukan”, lantaran jutaan orang Palestina dibiarkan menunggu.
“Kesepakatan Israel untuk menukar surplus vaksin untuk pemungutan suara dan kedutaan besar PBB sangat memalukan dan picik. Pasalnya sebagian besar dari hampir 5 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki dibiarkan menunggu vaksin untukmenyelamatkan jiwa,” kata Jibril, Ahad (28/2/2021).
BACA JUGA: Israel Cegah Masuk Vaksin Covid-19 ke Gaza
“Stok vaksin berlebih dikirim ke seluruh dunia sementara warga Palestina yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari Israel tidak divaksinasi, adalah contoh lain dari penolakan Israel untuk memenuhi kewajiban hukumnya sebagai kekuatan pendudukan,” tambah Jibril.
Jibril menekankan bahwa negara pendudukan memiliki “keharusan moral dan kesehatan masyarakat untuk memastikan semua warga Palestina memiliki akses ke layanan dasar yang memadai termasuk perawatan kesehatan. Israel harus mengarahkan upayanya untuk memastikan kampanye vaksinasi gratis yang mendesak untuk semua warga Palestina.”
BACA JUGA: UNRWA Minta Dukungan Vaksinasi Bagi Pengungsi Palestina
“Sekali lagi perlakuan Israel terhadap orang Palestina tidak hanya membahayakan kesehatan orang Palestina dan memprioritaskan politik daripada orang, pemikiran jangka pendek ini juga merugikan kepentingan jangka panjang Israel sendiri. Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, tidak ada dari kita yang aman dari COVID-19 sampai kita semua aman,” pungkas Jibril. []
SUMBER: WAFA