Oleh: Arief Siddiq Razaan
INI cerita cuma khayalan. Sebab gue belum pernah pacaran. Bukan karena gue tak suka perawan. Tetapi gue hanya ingin menjaga iman. Jadi ceritanya ada sepasang muda-mudi lagi pacaran. Tiap malam berkirim pesan untuk mesra-mesraan. Rayuan gombal diumbar seperti interupsi sebagian oknum anggota dewan. Segala janji manis juga terus diujarkan.
Mulai dari rumah megah hingga mobil sedan. Dari sekedar rekreasi hingga uang belanja bulanan. Setelah si cewek takluk pada pemuda tampan. Mula-mula minta pegang-pegangan. Setelah itu minta raba-rabaan. Berlanjut cium-ciuman. Setelah cium minta gigit-gigitan. Setelah mengigit malah minta kuda-kudaan.
Kalau sudah begitu yang rugi ialah sang perempuan. Belum nikah tapi statusnya sudah tidak perawan. Giliran cowoknya selingkuh karena bosan. Cewek itu lapor ke kepolisian. Dengan dalil melakukan hubungan intim karena unsur paksaan. Lalu sang cowok masuk tahanan. Sang cewek stress karena hidupnya jadi berantakan. Keluarga malunya tak ketulungan.
Esok harinya sang cewek ditemukan sudah terbujur kaku di tiang gantungan. Dipikir kalau mati selesai urusan. Padahal di neraka jahanam masih akan hidup abadi dengan siksa yang sangat menyakitkan. Itulah dampak buruk pacaran. Jadi putusin pacarmu sekarang sebelum kisah itu jadi kenyataan. Setidaknya gue tidak lagi jomblo sendirian.
Gubrak! Maaf kalau saran gue kelewatan. Kalau suka silahkan saja diwujudkan. Bagi yang menolak jangan pula marah-marah sampai kesurupan. Kalau mau lempar sendal gue terima sebagai bentuk sumbangan. Kalau lempar duit gue ikhlas untuk biaya makan. Okeh, cukup sekian. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. []