PALESTINA–Penjajah Israel telah memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di al-Quds atau Yerusalem. Penutupan ini akan dimulai pada tahun akademik berikutnya yakni 2020. Demikian menurut laporan dari saluran TV13 Israel, Sabtu (19/1/2019) malam.
Keputusan penutupan ini datang beberapa pekan setelah pertemuan rahasia Dewan Keamanan Nasional Israel di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk menyetujui sebuah rencana untuk menutup dan mengeluarkan lembaga yang dijalankan oleh UNRWA dari al-Quds yang diduduki penjajah Israel.
BACA JUGA: Saudi Segera Gelontorkan Dana USD 63 Juta untuk UNRWA
Sampai saat ini UNRWA bertanggung jawab atas puluhan klinik medis, lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-sekolah di al-Quds.
Media Israel mengungkap rencana pemerintah kota penjajah Israel di al-Quds, yang bertujuan untuk mencabut semua kewenangan UNRWA dan mengakhiri aktivitasnya, serta menutup semua lembaganya di kota al-Quds, termasuk sekolah, klinik, dan pusat layanan untuk anak-anak.
Selain mencabut definisi kamp Shu’fat sebagai sebagai “kamp pengungsi” dan menyita semua tanah tempat kamp tersebut berada.
Kementerian Pendidikan dan Kesehatan akan mengeluarkan perintah segera untuk menutup semua lembaga UNRWA, sementara siswa dan pasien akan ditampung dalam lembaga-lembaga milik pemerintah kota penjajah Israel di al-Quds.
BACA JUGA: SLB Resmi Dibuka, Anak-anak Difabel Gaza Kini Bisa Bersekolah
Dalam jangka panjang, pasukan pendudukan Israel akan menyita semua bangunan UNRWA di al-Quds dan mengubahnya menjadi bangunan milik pemerintah kota penjajah Israel di al-Quds. Definisi resmi dari kamp pengungsi Shu’fat akan dihapus. Otoritas pendudukan Israel akan menyita tanah tempat kamp pengungsi Shu’fa berada untuk kepentingan penjajah Israel.
Tindakan penjajah Israel ini berdampak terhadap 1.200 siswa Palestina di sekolah-sekolah UNRWA di Shu’fat, 150 siswa di sekolah dasar UNRWA di Wadi al-Jauz, di samping sekolah dasar untuk anak perempuan di Silwan, sekitar 100 siswa perempuan, dan juga dua sekoah dasar dan SMU di Suwar Baher sebanyak 350 siswa. []
SUMBER: PIC