SESEORANG yang menolong dan memudahkan orang yang sedang kesusahan maka Allah akan membebaskan dia dari siksaan. Jika kita lihat, saat ini jarang sekali orang yang mau berkorban dan membebaskan kesusahan orang lain. Kebanyakan dari kita lebih mementingkan diri sendiri.
Bukhari dan Muslim dalam Shahih masing-masing meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammada SAW bersabda, “Ada seorang laki-laki yang menghutangi banyak orang. Ia berkata pada budaknya, ‘Jika yang datang orang yang sedang kesusahan, bebaskan saja. Mudah-mudahan Allah membebaskan kita.’ Orang itu bertemu dengan Allah dan Allah membebaskannya dari hukuman.”
An-Nasa’i, Ibn Hibban, dan al-Hakim meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada seorang laki-laki yang tidak melakukan kebaikan sama sekali dan ia menghutangi banyak orang. Ia berkata pada utusannya, ‘Ambillah yang mudah dan tinggalkan serta bebaskan yang susah! Semoga Allah membebaskan kita.’ Tatkala ia mati ia ditanya ‘Apakah kamu melakukan kebaikan?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak, hanya saja saya memiliki seorang budak dan saya menghutangi banyak orang. Ketika saya menugaskan budak saya untuk menagih, saya katakan padanya, ‘Ambillah yang mudah, biarkan serta bebaskan yang susah! Semoga Allah membebaskan kita.” Allah berfirman, “Aku bebaskan kamu.”
Dalam Mustadarak al-Hakim diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Hudzaifah, ‘Uqbah ibn ‘Amir, dan Abu Mas’ud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah mendatangi seseorang dari hambaNya yang telah dianugrahi Nya harta. Allah berkata padanya. “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?’ Orang itu menjawab, ‘Saya tidak melakukan apa-apa, Tuhanku, kecuali Engkau telah memberikan aku harta kemudian aku mengadakan perjanjian dengan orang-orang. Kebiasaan saya waktu itu memudahkan yang mampu dan menolong yang kesusahan.’ Allah berfirman, ‘Aku lebih berhak menolong dari pada kamu. Bebaskanlah hamba-Ku ini!” []
Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi